'Salam Tempel' Pakai Duit Baru Rp 75 ribu

Salam tempel menggunakan pecahan Rp 75 ribu menjadi cara unik saat Lebaran.

ANTARA/Arnas Padda
Warga menunjukkan uang baru pecahan Rp75 ribu.
Rep: Intan Pratiwi Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Salam tempel" salah satu tradisi Lebaran masyarakat Indonesia yang masih dilakukan hingga kini. Ia berupa pemberian amplop berisi sejumlah uang. Biasanya kepada anak kecil.

Nikita termasuk yang masih melakukannya. Meski kali ini sedikit unik dan berbeda. Pramugari maskapai internasional ini membagikan 'salam tempel' buat keponakannya pakai uang pecahan Rp 75 ribu. Uang pecahan ini resmi dirilis Bank Indonesia Agustus tahun lalu. Ia diedarkan terbatas.

Perempuan berdomisili di Bekasi ini mengaku memilih pecahan Rp 75 ribuan ini karena unik dan jadi cara baru memberikan THR bagi keponakannya.

"Cuman ini kan emang limited edition ya. Satu NIK kan cuman bisa dapat 1 lembar kan. Jadi kemarin aku cuman dapat 10 lembar pakai NIK saudara sudara," cerita Nikita sembari tertawa kepada Republika, Jumat (14/5).

Karena limited edition, kata Nikita tidak semua kemenakannya mendapatkan salam tempel memakai lembaran Rp 75 ribu ini. Ia mengatakan yang berhak mendapatkan lembaran uang baru ini bagi kemenakannya yang puasa full sampai magrib selama 30 hari dan yang bisa setoran hapalan surat paling banyak.

"Jadi, yang dapat hadiah spesial, yang puasanya full aja sama aku kasih kuis setoran hapalan surat-surat," cerita perempuan 27 tahun ini.

Nikita juga menjelaskan para keponakannya yang memang masih berusia SD dan SMP mengaku senang mendapatkan pecahan uang baru ini. Meski kata mereka, tidak bisa dipakai jajan karena uang langka.

"Jadi bikin mereka juga semangat buat nabung, uang THR bukan buat hura hura atau beli mainan. Kan sayang ya, uangnya masih jarang," ujar Nikita.

Nikita menilai, saat pandemi seperti ini memang sulit berkumpul dengan keluarga besar. Ia pun mengatakan, kumpul kumpul keluarga tidak seramai tahun tahun sebelum pandemi. Hal inilah yang kata Nikita juga jadi momen spesial bagi keluarganya.

"Kumpulnya paling cuman keluarga inti anak anaknya Oma aja. Meskipun gak semuanya ngumpul tapi tetap berkesan," kata Nikita.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler