Tuchel Anggap Leicester Menang karena Faktor Keberuntungan

Chelsea kalah 0-1 dari Leicester City pada final Piala FA.

Nick Potts / Pool via AP
Kiper Leicester, Kasper Schmeichel, kanan, dan Wes Morgan dari Leicester mengangkat trofi setelah memenangi pertandingan final Piala FA antara Chelsea melawan Leicester City di Stadion Wembley di London, Inggris, Sabtu (15/5).
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea gagal memanfaatkan peluang pertama untuk meraih titel bergengsi pada musim ini. The Blues menyerah 0-1 di tangan Leicester City di partai final Piala FA, Ahad (16/5) dini hari WIB. 

Baca Juga


Chelsea dipaksa mengakui keunggulan The Foxes lewat gol semata wayang Youri Tielemans. Gelandang berusia 24 tahun itu merobek gawang The Blues pada menit ke-63. 

Tielemans melepaskan sepakan dari luar kotak penalti setelah memanfaatkan sodoran umpan Luke Thomas. Bola sepakan gelandang asal Belgia itu pun bersarang di pojok kiri atas gawang The Blues

Chelsea sempat membalas lewat gol Ben Chilwell pada menit ke-88. Namun, wasit membatalkan gol tersebut lewat VAR lantaran Chilwell telah berada di posisi offside. Gol semata wayang Tielemans itu akhirnya terbukti menjadi satu-satunya gol yang tercipta dalam laga yang digelar di Stadion Wembley. 

Kendari kecewa dengan hasil yang dipetik anak-anak asuhnya di laga ini, pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, justru menyebut, para penggawa The Blues telah tampil maksimal di laga ini. Bahkan, pelatih asal Jerman itu menilai, performa tersebut sebenarnya sudah cukup untuk bisa membawa The Blues meraih kemenangan di laga tersebut. 

''Saya tidak marah dengan performa para pemain. Performa itu sebenarnya sudah cukup untuk mengantarkan kami meraih kemenangan. Kami hanya kurang beruntung. Kami menguasai laga, tapi kemudian mereka tiba-tiba bisa mencetak gol. Itu mungkin gol yang indah, tapi tetap saja, gol itu lahir dari keberuntungan,'' tutur Tuchel seperti dilansir Sky Sports, Ahad (16/5). 

Pelatih asal Jerman itu mengungkapkan, timnya telah berhasil meredam serangan balik cepat, yang kerap dianggap sebagai andalan The Foxes di laga itu. Finalis Liga Champions musim ini tersebut tercatat menguasai laga dengan mendominasi penguasaan bola mencapai 63 persen. Pun dengan 13 kali melepaskan tembakan, berbanding dengan enam kali yang dilepaskan The Foxes.  Namun, saat tampil di laga final, performa apik belum tentu bisa mengantarkan kemenangan buat sebuah tim. 

''Kami hanya kurang beruntung. Saat Anda tampil di partai final, tidak ada yang bisa menjamin Anda bisa meraih trofi. Performa kami begitu apik dan layak meraih kemenangan. Namun, kami harus mengakui, kami kurang beruntung di laga ini,'' ujar eks pelatih Paris Saint Germain (PSG) tersebut. 

Secara khusus, Tuchel juga menyoroti sejumlah keputusan kontroversial wasit Michael Oliver di laga tersebut. Selain kecewa dengan keputusan Oliver yang menganulir gol Chilwell, Tuchel menilai, Ayoze Perez melakukan handball dalam proses terjadinya gol Tielemans tersebut. Insiden tersebut terjadi saat Perez berupaya memotong operan dari Reece James. 

''Para pemain berkata itu adalah handball. Sepertinya saya sudah tidak mengerti aturan handball lagi. Saya tidak tahu apakah wasit harus menghentikan laga karena handball atau apakah menyentuh bola sudah diperbolehkan dalam permainan ini. Keputusan itu terbukti sangat menentukan di laga ini,'' kata Tuchel. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler