DPR Minta Perusahaan Vaksinasi Mandiri Karyawannya
'Kalau karyawan sehat maka perusahaan akan tetap produktif.'
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengatakan, vaksinasi merupakan sesuatu yang penting dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Untuk itu, ia meminta semua perusahaan bisa mendaftarkan karyawannya untuk dilakukan vaksinasi mandiri.
"Vaksinasi mandiri sangat membantu mencegah terjadinya penularan. Kalau para karyawan sehat maka perusahaan akan tetap produktif,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ami itu, Selasa (18/5).
Ia menjelaskan, vaksinasi mandiri merupakan wujud kontribusi pihak swasta dalam mempercepat dan memperluas jangkauan vaksinasi nasional. Jika seluruh sektor bergantung kepada pemerintah, tentu hal tersebut akan terhambat.
Untuk itulah, vaksin mandiri disebut juga vaksin gotong royong. Mengingat, perusahaan selama ini sudah mendapatkan input dari para karyawan dan sudah seharusnya memberikan layanan kesehatan kepada mereka.
"Vaksinasi gotong royong atau mandiri bisa diikuti semua badan hukum atau badan usaha. Karyawan atau karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam keluarga bisa diikutsertakan dalam program vaksinasi mandiri ini,” ujar Gus Ami.
Dengan keterlibatan swasta ini, diharapkan akan mempercepat capaian target vaksinasi nasional. Sebab hingga saat ini, program vaksinasi Covid-19 masih jauh dari target capaian.
"Untuk vaksinasi dosis 2 baru tercapai 22,92 persen atau setara 9.247.600 penerima. Semakin cepat proses vaksinasi dilakukan, harapan kita semua pandemi ini segera berakhir,” ujar Gus Ami.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, pelaksanaan vaksin gotong royong mendapat respons positif dari dunia usaha. Ia mengungkap, sudah 22 ribu lebih perusahaan yang terdaftar untuk melaksanakan vaksinasi gotong royong tersebut.
"Itu terbukti dari begitu banyaknya perusahaan, sekarang ada kurang lebih 22.736 perusahaan yang mendaftar dan lebih dari 10 juta orang," ujar Rosan meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong ke para pekerja di PT Unilever Indonesia, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, yang disiarkan secara virtual, Selasa (18/5).