Menlu Palestina: Pendudukan Israel Penyebab Seluruh Masalah

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina.

Republika/Iman Firmansyah
Menlu Palestina: Pendudukan Israel Penyebab Seluruh Masalah. Menlu Palestina Riyad al-Maliki.
Rep: Puti Almas Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan Yerusalem menjadi inti konflik dengan Israel. Ia menegaskan pendudukan Israel secara ilegal yang terus berlanjut merupakan penyebab utama seluruh masalah selama satu abad dan ini harus dihentikan.

Baca Juga


“Pendudukan Israel yang terus berlanjut, pembangunan permukiman, dan blokade di Jalur Gaza adalah penyebab utama dari seluruh masalah dan siklus konflik yang sedang berlangsung,” ujar al-Maliki dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu Agency, Ahad (23/5). 

Al-Maliki mengatakan peningkatan aktivitas Israel di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur adalah bukti negara itu tertarik menegakkan ‘karakter’ Yahudi dan Israel di seluruh wilayah kota suci itu. Hal ini, menurutnya bertujuan menggantikan penduduk asli Palestina dengan pendatang baru. 

"Fokus diplomasi Palestina tetap pada masalah Yerusalem. Diplomasi Palestina telah mencapai minat yang lebih besar pada perjuangan Palestina,”  jelas al-Maliki. 

Pecahnya kekerasan terbaru antara Israel dan Palestina, dimulai di Yerusalem Timur pada bulan lalu. Saat itu, warga Palestina bentrok dengan polisi Israel sebagai tanggapan atas ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi.

 

Situasi semakin memburuk saat polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsha di Kota Tua Yerusalem, yang merupakan situs suci ketiga bagi Umat Islam. Ratusan jamaah yang kebanyakan adalah warga Palestina terluka dalam kejadian ini.

Hamas kemudian meluncurkan roket ke Israel sebagai langkah balasan. Israel kemudian meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

Gencatan senjata atas kedua belah pihak yang ditengahi Mesir diberlakukan pada Jumat (21/5). Ini mengakhiri 11 hari pertempuran yang telah menimbulkan korban jiwa, yang mayoritas berasal dari Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat 279 warga meninggal, termasuk 69 anak-anak dań 40 perempuan. Sementara 1.910 lainnya terluka akibat serangan udara yang diluncurkan Israel di kota itu. Sementara, ada 12 warga Israel yang tewas akibat tembakan roket dari Jalur Gaza. 

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina. Warga Palestina berharap Yerusalem Timur, yang sekarang diduduki oleh Israel, pada akhirnya dapat menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan. 

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/palestine-says-jerusalem-core-of-conflict-with-israel/2251162

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler