AS Laporkan Kasus Peradangan Jantung Terkait Vaksinasi Covid
CDC melaporkan penyelidikan kasus peradangan jantung pada penerima vaksin Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) saat ini tengah melakukan penyelidikan kasus peradangan jantung yang dialami sejumlah remaja dan orang dewasa usia muda seusai menjalani vaksinasi Covid-19. Menurut Komite Penasihat Praktek Imunisasi CDC, ada sejumlah laporan bahwa penerima vaksin Covid-19 usia muda, secara khusus remaja dan laki-laki mengalami miokarditis atau radang otot jantung.
Miokarditas disebut sebagai kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai virus. Namun, biasanya dapat hilang dengan sendirinya tanpa membuat kompilkasi penyakit.
Dilansir Times Live, sistem pemantauan CDC sejauh ini tidak menemukan lebih banyak kasus serupa. Meski demikian, komite vaksinasi merasa bahwa penyedia layanan kesehatan harus diberi tahu tentang laporan potensi kejadian buruk terkait vaksinasi Covid-19.
Tidak disebutkan berapa banyak orang yang mengalami kasus peradangan jantung. CDC mengatakan kasus biasanya terjadi dalam empat hari setelah menerima vaksin mRNA. Itu tidak menentukan vaksin mana, namun diketahui AS telah memberikan otorisasi darurat untuk dua vaksin mRNA dari Moderna Inc dan Pfizer/BioNTech.
Sebelumnya, Israel menjadi negara yang melaporkan kasus peradangan jantung terkait vaksinasi Covid-19 dari Pfizer/BioNTech. Kementerian Kesehatan negara itu pada April mengatakan sedang memeriksa sejumlah kecil kasus meski belum menarik kesimpulan apa pun.
Sebagian besar kasus di Israel dilaporkan terjadi pada orang-orang berusia hingga 30 tahun. Pfizer/BioNTech saat itu mengatakan belum mengamati tingkat kondisi yang lebih tinggi daripada yang biasanya terjadi pada populasi umum, termasuk hubungan terkait vaksin belum ditetapkan.
Setelah berita kasus peradangan jantung di Israel, CDC menyatakan tidak melihat adanya hubungan kondisi ini dengan vaksinasi. Awal bulan ini regulator AS memperluas otorisasi vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.