Dishub dan BPTJ Ingin Aktifkan Stasiun Pondok Rajeg
Pondok Rajeg berada di jalur KRL Commuter Line antara Depok Lama menuju Nambo.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Perhubungan bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub menggelar survei terkait rencana mengaktifkan Stasiun Pondok Rajeg di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Survei dilakukan sebagai tindak lanjut pertemuan di Kemenhub yang membahas feasibility studi reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg.
"Sebelumnya, kami telah menyampaikan surat permohonan terkait reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg. Alhamdulillah, dukungan diberikan dan hari ini kita melakukan survei," ujar Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihana, Kamis (3/6).
Menurut Dadang, survei dilakukan untuk memeriksa kesiapan Stasiun Pondok Rajeg agar dapat kembali beroperasi. Dengan begitu, segala hal yang perlu disiapkan bisa direalisasikan sekarang. "Bagi warga Kota Depok, keberadaan Stasiun Pondok Rajeg sangat dibutuhkan sebagai alternatif transportasi. Begitu juga untuk warga Bogor," terang.
Dadang berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, dan pemerintah pusat dapat bersinergi mengaktifkan kembali Stasiun Pondok Rajeg. Dengan begitu, nantinya semakin banyak layanan KRL Commuter Line yang bisa diakses masyarakat.
"Ini semua merupakan upaya kolaboratif. Jika menunggu menjadi ideal tentu akan menunggu lama, kami ingin secara stimultan Stasiun Pondok Rajeg segera bisa direaktivasi," ucap Dadang.
Stasiun Pondok Rajeg berada di jalur Stasiun Depok Lama menuju Stasiun Nambo, Kabupaten Bogor. Rute tersebut dirancang pada era Orde Baru untuk sampai ke Stasiun Cikarang. Sayangnya, proyek mandek akibat krisis finansial menghantam Indonesia pada 1998.
Alhasil, pembangunan rute yang dirancang melingkar mulai Stasiun Parung Panjang, Kabupaten Bogor hingga Stasiun Cikarang, Kabupaten Bekasi urung terwujud hingga kini. Jalur eksisting hanya ada di percabangan Depok menuju Nambo.