Google Umumkan Perubahan Mengenai Pelacakan Iklan di Android
ID Iklan dihapus saat pengguna memilih tak ikut personalisasi menggunakan ID Iklan
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menurut laporan berita, Google telah mengumumkan perubahan cara menangani pengenal perangkat unik yang memungkinkan pemasar melacak pengguna di Android. Pembaruan akhir tahun ini akan mencegah akses ke ‘ID iklan’ pribadi pengguna, bahkan setelah pengguna memilih untuk tidak menggunakannya. Sebaliknya, pengembang yang mencoba mengaksesnya akan mendapatkan ‘serangkaian nol’ sebagai gantinya.
Sebagai rekap, pengguna selalu dapat opt out dari iklan di Android. Untuk melakukannya, pengguna dapat masuk ke aplikasi Pengaturan di ponsel mereka, buka menu Google dan tekan Iklan. Pengguna kemudian akan melihat opsi untuk keluar dari Iklan.
Meskipun demikian, ini tidak perna benar-benar menghentikan pengembang aplikasi untuk mengakses ID iklan ponsel pengguna. Aplikasi masih bisa mendapatkan ID iklan pengguna dengan tujuan lain seperti analitik dan pencegahan penipuan- yaitu, hingga akhir tahun ini saat Google memperbaikinya.
“Sebagai bagian dari pembaruan layanan Google Play pada akhir tahun 2021, ID Iklan akan dihapus saat pengguna memilih tidak ikut personalisasi menggunakan ID Iklan di Pengaturan Android. Setiap upaya untuk mengakses pengidentifikasi akan menerima rangkaian nol, bukan pengidentifikasi,” kata Google, dilansir dari Malay Mail, Ahad (6/6).
Menurut Google, mereka berharap ini akan memberi pengguna lebih banyak kontrol atas data mereka, sekaligus membantu meningkatkan keamanan dan privasi. Layanan Google Play juga akan mendeteksi aplikasi yang saat ini memiliki akses ke ID Iklan unik pengguna dan memberitahu mereka untuk menghapus data jika diperlukan.
Tindakan Google datang hanya beberapa bulan setelah Apple memperkenalkan kebijakan Transparansi Pelacakan Aplikasi di iOS 14.5. Tentu saja, sebelum iOS 14.5, pengguna iPhone masih dapat memilih keluar dari pelacak iklan. Namun, dengan pembaruan ini, Apple membuat opsi itu jauh lebih jelas, membuat aplikasi mengirimkan permintaan kepada pengguna yang meminta izin melacak data mereka untuk tujuan periklanan.
Jika pengguna memilihkan ‘Izinkan’, pada dasarnya tidak ada yang berbeda dari sebelumnya. Tetapi jika pengguna memilih ‘Ask App Not to Track’, itu mencegah pengembang aplikasi melacak pengguna melalui aplikasi. Pengguna mungkin pernah mendengar tentang ini ketika Facebook membuat keributan tentang hal itu, mengklaim bahwa ini akan merugikan situs web yang mengandalkan iklan bertarget; mungkin juga penting untuk dicatat bahwa hal itu berpotensi merugikan sebagian dari pendapatan iklan Facebook juga.
Kembali ke pembaruan Google, pembaruan baru akan datang dalam beberapa fase, dengan perangkat Android 12 mendapatkannya paling awal, dengan tanggal kedatangan yang diharapkan ‘akhir 2021’. Adapun orang lain dengan Android, pengguna harus mendapatkan pembaruan ini pada awal tahun depan.