Pemprov Jatim Khawatir Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan
Per kemarin, ada 169 kasus aktif ditambah jumlah kematian sebanyak 34 kasus.
REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Madura, terkait lonjakan kasus aktif Covid-19 di wilayah itu. Koordinasi termasuk upaya antisipasi penyebaran ke wilayah terdekat, yakni Surabaya.
"Koordinasi langsung ini penting, mengingat hari ini lonjakan Covid-19 di Bangkalan benar-benar mengkhawatirkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr Herlin Ferliana, M.Kes, saat menghadiri rapat koordinasi di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Ahad (6/6).
Kepala Dinkes Provinsi Jawa Timur ini datang ke Bangkalan bersama Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo. Ia juga menjelaskan tindakan pencegahan yang perlu dilakukan dengan cepat, menutup akses pintu keluar Kabupaten Bangkalan menuju Surabaya, di pintu gerbang Jembatan Suramadu dan melakukan tes cepat antigen.
Selain itu, pada saat yang sama, Pemprov Jatim juga menurunkan tim mobil usap PCR ke Kecamatan Arosbaya guna melacak setiap warga, mengingat kasus Covid-19 ini di wilayah termasuk paling banyak. "Kita kirim mobil usapPCR ke kecamatan yang kasusnya melonjak, selain itu di pintu Gerbang Suramadu bagi seluruh masyarakat yang akan ke Surabaya. Jika reaktif maka akan dilakukan tes usap," ujarnya.
Untuk rapid antigen di Suramadu, jika hasilnya positif maka akan dilakukan isolasi di rumah sakit yang sudah disiapkan dan tidak diperbolehkan pulang sebelum sembuh. "Jadi masyarakat harus meminimalisir mobilisasi, kalau mau ke Surabaya harus siap di tes," katanya.
Selain itu, Herlin Ferliana menyebut terdapat dua cara untuk meminimalisir angka kematian pasien Covid-19, yakni melalui pengobatan cepat dan benar serta penyediaan ruang perawatan yang cukup.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Bangkalan Sudiyo memaparkan, angka kasus Covid-19 di Bangkalanusai libur Lebaran 2021 memang sangat mengkhawatirkan, yakni terdapat 34 kasus kematian dalam 14 hari, dan dalam sepekan terdapat 169 kasus aktif. "Per hari Minggu (6/6) ini malah ada tambahan 28 kasus baru lagi, dan penderita kebanyakan memang dari Kecamatan Arosbaya," katanya.
Paparan Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo dalam rapat koordinasi dengan Dinkes Provinsi Jawa Timur dan Danrem 084/Bhaskara Jaya di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Ahad (6/6) terkait jumlah kasus baru Covid-19 yang menyebutkan sebanyak 169 kasus aktif ditambah dengan jumlah kematian sebanyak 34 kasus. Ini berbeda dengan data yang dirilis Satgas Covid-19 yang menyebutkan kasus aktif di Bangkalan hanya 56 kasus.