Canggih, 10 Robot Bantu Desinfeksi Masjid Al Haram

Sebanyak 10 robot dilibatkan dalam tim desinfeksi Masjid Al Haram

AP/STR/SPA
Dalam foto yang dirilis oleh Saudi Press Agency, SPA ini, para jamaah Muslim melakukan sholat Laylat al-Qadr, Malam Ketetapan, pada malam 27 bulan suci Ramadhan, dengan tetap menjaga jarak sosial sebagai bagian dari pencegahan terhadap virus corona di dalam negeri. Masjidil Haram, di kota suci Muslim Mekkah, Arab Saudi, Sabtu, 8 Mei 2021.
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 10 robot dilibatkan dalam tim desinfeksi Masjid Al Haram pada Senin (7/6) waktu setempat. Robot itu membantu mendesinfeksi Masjidil Haram secara rutin sebagai salah satu langkah untuk membantu memeriksa penyebaran virus Covid-19.

Baca Juga


Mesin pintar tersebut dilengkap dengan program khusus untuk menganalisis persyaratan desinfeksi di area yang ditugaskan. Menurut Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, robot ini dapat bekerja antara lima dan delapan jam tanpa campur tangan manusia, sebagaimana dilansir dari laman Arab News, Selasa (8/6).

Otoritas Arab Saudi memang telah berencana untuk menerapkan haji digital pada tahun ini. Haji digital akan mengandalkan teknologi dan mengurangi sumber daya manusia dalam mengelola kerumunan dan mengatur pelaksanaan ibadah tersebut.

Laporan media lokal Saudi yang dikutip Gulf News, Senin (7/6), menyebutkan, robot akan menyampaikan pengumuman kepada jamaah, panduan, serta Alquran elektronik. Selain itu, pergerakan jamaah akan dihubungkan ke komputer.

 

 

Waktu untuk semua ritual haji akan diatur secara akurat untuk setiap peziarah dari kedatangan mereka di Arab Saudi sampai mereka kembali ke rumah dengan selamat. Selama haji, peziarah dari seluruh dunia mengikuti beragam rangkaian ibadah yang secara bersamaan berkumpul di Mekah selama pekan haji, dan melakukan serangkaian ritual.

Antara lain, setiap peziarah berjalan berlawanan arah jarum jam tujuh kali mengelilingi Ka'bah (struktur berbentuk kubus dan arah shalat bagi umat Islam), trot (berjalan cepat) bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali, lalu minum dari sumur Zamzam, pergi ke dataran Gunung Arafat untuk berjaga-jaga, bermalam di dataran Muzdalifa, dan melakukan rajam simbolis setan dengan melemparkan batu ke tiga pilar.

 

Setelah penyembelihan hewan kurban (dapat dilakukan dengan menggunakan voucher), para peziarah kemudian diminta untuk mencukur atau memotong kepala mereka (laki-laki) atau memotong ujung rambut mereka (perempuan). Perayaan Idul Adha tiga hari menyusul setelahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler