Massimo Moratti Khawatir Masa Depan Inter di Tangan Suning
Sebelumnya Erick Thohir mengaku ada godaan mengakuisisi kembali Inter dari Suning.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Inter Massimo Moratti khawatir tentang masa depan klub di bawah kepemilikan Suning. Nerazzurri terpaksa memangkas biaya secara radikal setelah didera masalah keuangan, meskipun telah mendapatkan pinjaman dari Oaktree Capital.
“Saya khawatir, tentu saja,” kata Moratti kepada surat kabar Il Fatto Quotidiano, dikutip Football Italia, Rabu (9/6).
Ia mengatakan, para petinggi Suning datang dan menghabiskan banyak uang untuk membangun tim yang hebat. Namun, kata Moratti, sesuatu yang serius pasti telah terjadi di China sehingga Suning terpaksa menghentikan aktivitas mereka di luar negeri.
"Steven Zhang (bos Suning) ingin mempertahankannya, tetapi untuk berapa lama?,” kata Moratti.
Ada wacana untuk menyatukan para konglomerat yang merupakan penggemar Inter. Mereka dapat membeli saham klub dari Suning. Namun Moratti tidak melihat ide ini bisa diwujudkan.
“Ada banyak penggemar Inter yang kaya, tetapi membuat mereka memasukkan uang adalah masalah lain. Saya telah melihat inisiatif seperti ini di Jerman dan Spanyol, tetapi aturannya berbeda di sana. Angka yang dibutuhkan untuk membeli Inter tidak akan mudah diraih," kata dia.
Moratti melihat Liga Super Eropa akan menjadi jalan keluar masalah bagi klub-klub yang ada di dalamnya, termasuk Inter. Perihal ini, kata dia, telah dibicarakan selama bertahun-tahun, sehingga bukan hal baru. Hanya, kata Moratti, cara memulai dan mengakhiri wacana Liga Super Eropa telah berjalan sangat buruk.
"Berarti akan jauh lebih sulit untuk mencoba lagi pada masa depan," kata Moratti.
Moratti juga tidak terkesan dengan kepergian pelatih Antonio Conte setelah memenangkan Scudetto. Ia melihat Conte tidak siap menerima pemotongan biaya untuk belanja pemain.
“Conte tidak memiliki ikatan emosional dengan klub dan juga keinginan untuk tantangan. Dia seorang profesional, dia melakukannya dengan sangat baik ketika dia di sini, tetapi ada kekurangan ikatan emosional yang sangat jelas dengan Inter," kata Moratti.
Suning yang saat ini memegang saham mayoritas Inter membelinya dari konsorsium pengusaha Indonesia yang dipimpin Erick Thohir pada 2016. Beberapa hari lalu dalam obrolan di podcast Deddy Corbuzier, Erick mengaku tertarik untuk kembali mengakuisisi Inter yang sedang mengalami kesulitan finansial. Apalagi Inter baru juara.
Namun, menurut Erick, hal itu tidak mungkin ia lakukan saat ini. Sebab, Erick tengah mendapat tugas negara memimpin Kementerian BUMN.
"Menurut saya hari ini semua lagi susah, pandemi masih terjadi. Kita mikir yang simpel-simpel saja, kita kerjakan yang ada dulu," kata Erick.