Bacaan Salam Imam, Apakah Wajib Dijawab Makmum Saat Sholat Berjamaah?

Membaca salam adalah salah satu rukun sholat

Antara/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi sholat. Membaca salam adalah salah satu rukun sholat
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam setiap pengujung sholat kita akan mendapati seseorang mengucapkan kedua salam. Salam ini merupakan rukun sholat yang utama.

Muncul pertanyaan apakah salam yang diucapkan seorang imam wajib dijawab oleh makmum yang berada di belakangnya?

Orang yang berada di sebelah kanan atau kiri orang yang sedang sholat tidak wajib menjawabnya. Penjelasannya bahwa orang yang berada di sebelah kanan orang yang sedang sholat bisa jadi adalah kategori orang yang memang tengah menunaikan sholat juga atau memang tengah tidak sholat.

Jika dia adalah orang yang tidak sedang sholat, seperti orang yang sedang duduk atau orang yang sedang lewat, lalu kebetulan dia sedang duduk dengan orang yang sedang sholat, maka tidak wajib menjawabnya, dan jika dia menjawabnya, maka tidak apa-apa.

Imam al-Ibadi dalam catatannya atas Kitab Tuhfat al-Muthtaj, dari kitab ulama Mazhab Syafi’I menukilkan pendapat Ibnu Hajar:

لو علم من عن يمينه بسلامه عليه لم يجب عليه الرد لأنه لكونه مشروعاً للتحلل لم يصلح للأمان فكأنه لم يوجد منه سلام على غيره ا ـ

“Jika orang yang berada di sebelah kanannya mengetahui bahwa dia telah mengucapkan salam, maka dia tidak wajib menjawabnya, karena hal itu merupakan cara yang sah untuk menyingkir, dan tidak sesuai dengan keselamatan, seakan-akan tidak ada salam darinya kepada orang lain.”

Jika orang yang berada di sebelah kanan atau kiri makmum sedang sholat -yaitu ketika sholat-, maka dia tidak diwajibkan menjawab salam ketika sedang sholat, dan tidak diwajibkan pula untuk menjawab salam jika dia telah mengucapkan salam, kemudian ada orang lain yang mengucapkan salam setelahnya.

BACA JUGA: Perlawanan Hamas Bentuk Jihad atau Terorisme? Ini Jawaban Tegas Guru Besar Al-Azhar Mesir

Jika dia menjawab salamnya, maka tidak mengapa, hal ini berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Samra, dia berkata:

أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نرد على الإمام، وأن نتحاب، وأن يسلم بعضنا على بعض

"Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami untuk menjawab salam kepada imam, saling menyayangi, dan saling memberi salam."

Sementara menurut Mazhab Maliki, sebagaimana diketahui bahwa yang berlaku dalam mazhab ini adalah kewajiban satu kali salam saja. Tetapi sebaiknya makmum memberi hormat dengan menunjuk ke sisi imam sebagai respons terhadapnya, dan secara diam-diam memberi hormat di sebelah kirinya juga jika ada orang lain di sekitarnya.

Imam Ahmad ad-Dardir dalam Syarh al-Kabir dengan elobarasi teks dari Khalil, dia menjelaskan sunnah-sunnah sholat.

رد مقتد على إمامه مشيرا له بقلبه لا برأسه، ثم يسن رده على يساره وبه أحد أي من المأمومين أدرك ركعة مع إمامه ولو صبيا، أو انصرف كل من الإمام والمأموم. انتهى. أي ولو انصرف كل منهما قبل سلام المأموم.

"Seorang makmum menjawab imamnya dengan memberikan isyarat dalam hatinya, bukan dengan kepalanya, maka disunnahkan untuk menjawabnya di sebelah kirinya dari makmum yang telah mendapati satu rakaat bersama imamnya, meskipun masih anak-anak atau jika imam dan makmum sama-sama langsung pergi. Yakni, meskipun keduanya keluar sebelum salam dari makmum." 

Keutamaan salam

Kata salam berasal dari bahasa Arab yang berarti selamat, terlepas dari marabahaya, kedamaian, kesejahteraan, dan sentosa. Kata ini seakar dengan kata islam yang secara harfiah bermakna bersikap damai atau  pasrah diri. 

BACA JUGA: KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan Akibat Gerakan Boikot Produk Pro Israel

Baca Juga



Keberserahan diri yang total kepada Allah SWT akan membawa seorang hamba kepada keselamatan (salamah) baik secara lahir maupun batin. 

Saat seorang Muslim bertemu dengan Muslim lainnya disunnahkan mengucapkan salam. Dan bagi Muslim yang mendapatkan ucapan salam dari Muslim lainnya maka ia wajib menjawabnya.   

Infografis Rukun Sholat - (Dok Republika)

Orang yang mengucap salam ketika bertemu dengan Muslim lainnya  menunjukan keluhuran akhlak orang tersebut. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari menjelaskan tentang keberkahannya mengucapkan salam adalah menumbuhkan rasa saling cinta di antara sesama. 

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِذَا أَنْتُمْ فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ وَفِي الْبَاب عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ وَشُرَيْحِ  بْنِ هَانِئٍ عَنْ أَبِيهِ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَالْبَرَاءِ وَأنَسٍ وَابْنِ عُمَرَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Menebar salam adalah salah satu keindahan dalam ajaran Islam. Telah banyak cendekiawan non Muslim yang berpendapat bahwa salam antar sesama Muslim adalah hal yang  memperkokoh hubungan sesama Muslim. 

Sebab ucapan salam tidak hanya sebatas sapaan semata, tetapi pada kalimatnya mengandung doa yakni agar Allah SWT memberikan keselamatan. Sebab itu ucapan salam mempunyai nilai ibadah.    

BACA JUGA:  'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'

Oleh karena itu, orang yang mengucapkan salam dan menjawab salam mendapat pahala dan kebaikan dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana wasiat Rasulullah SAW untuk Ali sebagai berikut:   

يَا عَلِيُّ، اِبْدَأْ مَنْ لَقِيْتَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ بِالسَّلَامِ يَكْتُبُ اللهُ لَكَ عِشْرِيْنَ حَسَنَةً وَرُدَّ السَّلَامَ فَاللهُ يَكْتُبُ لِمَنْ رَدَّهُ أَرْبَعِيْنَ حَسَنَةً   

Artinya, “Wahai Ali, dahului lah siapa pun dari umat Muslim yang engkau temui dengan mengucapkan salam. Maka Allah mencatat bagi orang yang mengucapkan salam terlebih dulu itu 20 kebaikan. Dan jawablah salam, maka Allah akan menulis bagi orang yang menjawab salam 40 kebaikan.

(Lihat  kitab Washiyat al-Musthafa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani).  

Infografis surat yang kerap dibaca Nabi Muhammad saat sholat jumat. - (Dok Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler