Jokowi: Tol Semarang-Demak Multifungsi 

Pembangunan Tol Semarang-Demak ini akan mengurai kemacatan dan pengendali banjir.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo
Rep: Sapto Andika Candra Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan jalan tol Semarang-Demak, Jumat (11/6) sore. Ruas tol ini merupakan bagian dari jaringan tol Trans Jawa, koridor pantai utara (pantura). 


Koridor pantura ini akan menghubungkan Semarang, Demak, Rembang, Tuban, dan Gresik. Sementara ruas Gresik-Surabaya sendiri sudah lebih dulu terhubung jalan tol. 

"Jalan tol ini kita harapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan. Kaligawe dan Bandara Ahmad Yani, ini yang sudah berpuluh-puluh tahun selalu macet. Baik karena kendaraan-kendaraan besar yang semuanya lewat di jalur ini," ujar Presiden Jokowi usai meninjau lokasi pembangunan tol didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 

 

Foto udara proyek pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak seksi II di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. PT PP - Wika Join Operation selaku kontraktor pelaksana proyek senilai Rp 15,3 triliun tersebut menargetkan penyelesaian jalan tol sepanjang 27 kilometer yang akan terintegrasi dengan tanggul laut itu pada Mei 2022 mendatang. - (ANTARA/Aji Styawan)

 

Ruas tol Semarang-Demak sendiri memiliki panjang 26,7 km. Rinciannya, seksi I menghubungkan Kaligawe-Sayung dengan panjang 10,39 km dan seksi II menghubungkan Sayung-Demak dengan panjang 16,31 km. 

"Yang tadi seksi I nya, dukungan dari pemerintah dan seksi II skema KPBU," kata presiden. 

Menariknya, jalan tol Semarang-Demak bukan hanya berfungsi sebagai instrumen pendukung mobilitas kendaraan saja. Jokowi menyebutkan, jalan tol Semarang-Demak seksi I (Kaligawe-Sayung) yang sedang dibangun nantinya juga berfungsi sebagai infrastruktur pengendalian banjir rob. 

"Keistimewaan jalan tol ini adalah multifungsi. Selain meningkatkan konektivitas, seksi I ini juga berfungsi sebagai pengendalian banjir rob. Dengan adanya fungsi kolan retensi dan adanya nanti tanggul laut. Dan pengembangan area yang tadinya terendam menjadi kering," kata Jokowi. 

Dengan adanya kolam retensi, maka kawasan yang sebelumnya terendam banjir rob bisa mengering. Kawasan yang sudah terbebas dari banjir rob, imbuh Jokowi, nantinya bisa dikembangkan kembali sebagai kawasan industri. 

"Serta pusat pertumbuhan ekonomi baru. Saya harapkan ini segera bisa diselesaikan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah," kata presiden. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler