BGR Logistics Gandeng Koperasi Mabadiku NU
Berharap sinergi mampu membantu UMKM bangkit dari pandemi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Koperasi Mabadiku Bintang Sembilan tentang penggunaan merek bersama dan penyediaan bahan pangan.
Nota kesepahaman ditandatangani Direktur Utama BGR Logistics M Kuncoro Wibowo dan Ketua Umum Koperasi Mabadiku Bintang Sembilan Irnanda Laksanawan di Kantor Pusat BGR Logistics. Kuncoro mengapresiasi Koperasi Mabadiku Bintang Sembilan yang bersinergi dengan Warung Pangan BGR Logistics.
"Ini sangat penting karena BGR Logistics bersinergi dengan salah satu organisasi yang cukup besar Nahdlatul Ulama (NU) yakni Koperasi Mabadiku Bintang Sembilan," ujar Kuncoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (11/6).
Kuncoro berharap sinergi mampu membantu UMKM bangkit dari pandemi Covid-19 dan meningkatkan daya saing di era digital. Sinergi ini akan semakin menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Ketua Umum Koperasi Mabadiku Bintang Sembilan Irnanda Laksanawan mengatakan, Koperasi Mabadiku adalah koperasi dari NU dengan anggota tersebar di seluruh Indonesia. Pendaftaran anggota Koperasi Mabadiku juga dilakukan secara daring.
"Hal ini sangat cocok berkolaborasi dengan BGR Logistics yang menyediakan layanan logistik yang terintegerasi secara digital," ujar Irnanda.
Irnanda menyampaikan, Koperasi Mabadiku dan BGR Logistics ingin berperan dalam membantu pemerintah yang sedang mencanangkan digitalisasi UMKM di Indonesia agar ke depan dapat bersaing di era digital yang terus berkembang. "Melalui kerja sama dan sinergi ini, BGR Logistics dan Koperasi Mabadiku Bintang Sembilan memiliki semangat yang sama yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat," ucap Irnanda.
Irnanda mengatakan pandemi covid-19 yang semakin parah membuat UMKM terkena dampak yang luar biasa. Hal ini yang mendasari semangat Mabadiku untuk membuat UMKM agar tetap dapat bersaing dan bertahan. Irnanda menyebut banyak UMKM yang terhenti usahanya karena tidak bisa mengambil stok bahan kebutuhan dan harganya mahal.