Usai Bertemu Biden, Erdogan : Masalah AS-Turki Bisa Selesai
Erdogan mengatakan pertemuan tersebut 'produktif dan tulus'
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan tidak ada masalah antara Turki dan Amerika Serikat (AS) yang tidak dapat diselesaikan. Hal ini ia sampaikan usai pertemuan pertamanya dengan Presiden AS Joe Biden. Tetapi ia tidak memberikan tanda-tanda kemajuan dalam kebuntuan hubungan kedua negara karena pembelian sistem pertahanan Rusia.
Dalam konferensi pers di sela pertemuan NATO di Brussels, Erdogan mengatakan pertemuan tersebut 'produktif dan tulus'. Ia juga menekankan ia sudah lama bersahabat dengan Biden.
Pertemuan itu digelar lima bulan sejak Biden dilantik pada bulan Januari lalu. Erdogan mengatakan dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak sepakat dibutuhkannya dialog yang lebih baik dengan nada yang lebih positif di masa yang akan datang dan kerja sama di berbagai hal seperti Suriah.
"Kami melihat adanya niatan kuat untuk memulai periode kerja sama efesien berdasarkan sikap saling menghormati di semua bidang," kata Erdogan, Senin (14/5) kemarin.
"Kami pikir tidak ada masalah hubungan AS-Turki yang tidak ada solusinya dan sebaliknya, bidang kerja sama kami lebih besar daripada masalah kami dan terlihat lebih kaya," tambahnya.
Hubungan AS-Turki dibayangi serangkaian perselisihan termasuk dukungan AS pada pasukan Kurdi Suriah yang Turki anggap sebagai organisasi teroris. Pemerintah Biden juga lebih vokal mengkritik catatan pelanggaran hak asasi yang dilakukan Ankara.
Hubungan kedua negara memburuk sejak Turki membeli sistem pertahanan udara S-400s dari Rusia pada tahun 2019 lalu. Pembelian itu mendorong Washington memberikan sanksi dan mengeluarkan Turki dari program produksi pesawat jet F-35 dan tidak mengizinkan mereka membeli pesawat canggih tersebut.
"Dalam pertemuan yang digelar di sini, tidak mungkin S-400 tidak dibahas, apa pun pemikiran kami mengenai S-400s, saya menyampaikan pemikiran yang serupa pada Presiden Biden," kata Erdogan.
Lira Turki tergelincir 1 persen saat Erdogan berbicara setelah ekspektasi pasar naik beberapa hari terakhir dengan harapan Biden dan Erdogan mencapai kesepakatan mengenai S-400s. Erdogan yang memiliki hubungan lebih hangat dengan mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan Biden mungkin akan datang ke Turki.