Covid-19 Varian Delta Tingkatkan Angka Masuk Rumah Sakit

Dua dosis vaksin cukup melindungi orang dari Covid-19 varian Delta

EPA-EFE/ANDY RAIN
Pasien dibawa menuju RS Royal London, Inggris, Senin (14/6). PM Boris Johnson menunda pengumuman pelonggaran kebijakan lockdown hingga empat pekan lagi karena kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang tinggi.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penelitian menemukan Covid-19 varian delta meningkatkan risiko masuk rumah sakit naik dua kali lipat dibandingkan varian lain yang sebelumnya mendominasi di Inggris. Tapi penelitian di Skotlandia menemukan dua dosis vaksin cukup melindungi orang dari varian tersebut.

Baca Juga


Penelitian mengatakan bukti awal menunjukkan kemampuan vaksin melindungi orang dari varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India mungkin lebih rendah dibandingkan varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris. Perdana Menteri Boris Johnson diperkirakan akan menunda langkah melonggarkan peraturan pembatasan sosial di Inggris.

Langkah itu dilakukan setelah jumlah kasus infeksi varian Delta melonjak tajam. Varian itu juga lebih cepat menular dibandingkan varian Alpha.

Penelitian yang dipublikasikan jurnal Lancet itu meneliti 19.543 kasus positif dan 377 kasus rawat inap di 5,4 juta populasi di Skotlandia. Sebanyak 7.723 kasus dan 1.234 kasus rumah sakit di antaranya kasus varian Delta.

Professor Epidemiologi Kesehatan Masyarakat University of Strathclyde Chris Robertson mengatakan varian Delta meningkatkan risiko rawat inap bagi pasien lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan. Tetapi vaksin dapat menurunkan resiko tersebut.

"Bila hasil tes anda positif, dua dosis vaksin atau satu dosis vaskin untuk 28 hari cukup mengurangi risiko masuk rumah sakit sampai 70 persen." katanya pada wartawan seperti dikutip Alarabiya, Selasa (15/6).

 

Perlindungan terhadap varian Delta 79 persen setelah menerima dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech. Lebih rendah dibandingkan varian Alpha yang sebanyak 92 persen. Perlindungan vaksin Oxford-AstraZeneca terhadap varian Delta hanya sebesar 60 persen masih di bawah varian Alpha sebesar 73 persen.  

Para peneliti memperingatkan untuk tidak membandingkan data dua vaksin yang berbeda. Sebab kelompok tipe masyarakat yang menerima vaksin dan seberapa cepat kekebalan tubuh orang berkembang berbeda-beda.

Para pakar juga mengatakan dua dosis vaksin lebih kuat melindungi seseorang dari varian Delta dibandingkan satu dosis saja. Ditundanya pelonggaran pembatasan sosial akan membantu lebih banyak masyarakat Inggris yang menerima dosis kedua dan lebih banyak waktu bagi respon imun mereka berkembang. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler