Lokasi budidaya lebah tersebut menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta.
Petugas menyedot madu dari sarang lebah di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta.
Petugas memperlihatkan kekentalan lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta.
Petugas memperlihatkan sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Petugas memperlihatkan sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Petugas memperlihatkan sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa sarang lebah madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Rabu (16/6). Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah trigona yang hasil produksinya dijual seharga Rp 125.000 per 300 mili liter dan menjadi salah satu wisata alternatif di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar