Shaqiri Siap Hadirkan Mimpi Buruk untuk Italia

Laga akan digelar dini hari nanti WIB.

Ozan Kose, Pool via AP
Pemain Wales Aaron Ramsey (kiri) berebut bola dengan pemain Swiss Xherdan Shaqiri pada pertandingan grup A Piala Eropa 2020 antara Wales dan Swiss, di stadion Olimpiade Baku, di Baku, Azerbaijan, Sabtu (12/6).
Rep: Anggoro Pramudya Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Gelandang serang timnas Swiss, Xherdan Shaqiri menegaskan dirinya sangat berambisi untuk bisa mengalahkan timnas Italia pada laga kedua Grup A Euro 2020, yang berlangsung di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (17/6) dini hari WIB nanti.


"Saya ingin memberikan mimpi buruk untuk Roberto Mancini dan Italia. Kami harus mematahkan pertahan mereka untuk bisa mencetak gol," kata Shaqiri menegaskan dikutip laman resmi UEFA, Rabu (16/6).

Italia menjadi salah satu kesebelasan favorit untuk menjuarai Piala Eropa tahun ini. Pasalnya, skuad besutan Roberto Mancini mampu menunjukkan performa gemilang dalam beberapa bulan terakhir.

Teranyar, Gli Azzurri dengan mudah berhasil mencukur timnas Turki pada partai perdana Grup A dengan skor 3-0 di Stadion Olimpico.

Meski demikian, pemain milik Liverpool Shaqiri tidak merasa gentar dengan superior Italia. Dirinya justru tertantang untuk bisa membongkar kekuatan lini tengah pun belakang La Nazionale.

"Ini akan jadi pertandingan hebat. Italia telah memainkan sepak bola yang bagus bersama Mancini. Tapi Italia akan menunjukan permainan menyerang, dan kami harus bisa memanfaatkan itu agar bisa memberikan mimpi buruk untuk mereka," sambung pemain berusia 29 tahun.

Di sisi lain, Shaqiri yang pernah bekerjasama dengan Mancini semasa masih berada di Inter Milan sangat tidak sabar bertemu dengan mantan pelatihnya itu.

Mantan pemain Stoke City pun memuji sentuhan dingin Mancio yang membuat Italia bangkit dari periode gelap setelah gagal lolos Piala Dunia 2018 silam.

Italia tak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir mereka dengan catatan 28 gol yang tercipta. Bahkan produktifnya lini depan Gli Azzurri diimbangi oleh barisan apik pertahanan mereka.

Dalam sembilan partai, Italia berhasil menjaga gawang mereka bersih dari gol. Praktis sangat wajar apabila Italia masuk ke dalam bursa tim favorit untuk menjuarai gelaran empat tahunan tersebut.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler