Penanaman Pendidikan Karakter di Era Pandemi
Penanaman Pendidikan Karakter di Era Pandemi.
Oleh Fita Endah Pratiwi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Purworejo
Pada masa pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Pandemi yaitu belajar dirumah. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa pembelajaran di masa pandemi dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Artinya, pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan) melalui bantuan internet. Pembelajaran jarak jauh memfokuskan peserta didik untuk memahami lebih dalam tentang covid-19. Rangkaian kegiatan pembelajaran berupa pemberian materi serta dilanjutkan penugasan dan penilaian dari guru.
Pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kerumunan antar peserta didik. Karena kita tahu bahwa virus corona sangat mudah menyebar melalui interaksi secara langsung. Oleh karena itu, pembelajaran jarak jauh merupakan solusi yang terbaik untuk mencegah bertambahnya kasus positif covid-19 di kalangan pelajar dan pendidik. Walaupun banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran jarak jauh (daring), bukan berarti guru hanya memberikan tugas saja kepada peserta didik, tetapi juga ikut berkomunikasi dan berinteraksi membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Akan tetapi, komunikasi dan interaksi dilakukan secara tatap maya.
Terdapat banyak kendala yang dihadapi siswa dalam menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran jarak jauh. Salah satunya adalah kendala yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi yang lebih dari itu semua yaitu pendidikan karakter. Pendidikan karakter selama pembelajaran daring ini sangat dibutuhkan oleh siswa. Akan tetapi, guru tidak bisa memberikan penanaman pendidikan karakter secara langsung kepada siswa dan berdampak tidak baik.
Dalam pembelajaran daring, keluarga merupakan unsur yang paling dekat dengan siswa karena pembelajaran daring seluruhnya dilakukan di rumah. Oleh karena itu, keluarga harus mampu memberikan pendidikan karakter yang positif kepada siswa. Karakter yang bisa ditanamkan melalui keluarga yaitu spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap sosial dan spiritual inilah yang akan membentuk karakter peserta didik. Karakter merupakan sifat batin yang mempengaruhi pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki oleh manusia. Pendidikan karakter tidak selamanya harus mengandalkan ruang kelas untuk mendapatkannya, akan tetapi keluarga dan lingkungan sekitar yang paling utama untuk mengajarkan karakter-karakter yang baik.