Ilmuwan Temukan Fosil Badak Raksasa Berusia 26 Juta Tahun

Badak berevolusi dan bergerak melintasi tempat yang sekarang disebut Asia.

Antara
Badak (ilustrasi)
Rep: Rizky Suryarandika Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Fosil yang ditemukan di provinsi Gansu, China barat laut, menunjukkan kehadiran spesies baru badak raksasa yang hidup lebih dari 26 juta tahun lalu. Ini merupakan temuan yang dimuat makalah yang diterbitkan dalam jurnal Communications Biology pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga


Temuan fosil itu mencakup tengkorak dan dua tulang belakang yang ditemukan di batu pasir coklat kemerahan di cekungan Linxia. Temuan ini menjelaskan bagaimana badak purba, beberapa mamalia darat terbesar yang pernah ada, berevolusi dan bergerak melintasi tempat yang sekarang disebut Asia. 

Penyebaran fosil badak raksasa yang lain telah ditemukan di sisi jauh Himalaya di Pakistan.

"Ini menunjukkan Tibet, sebagai dataran tinggi, belum ada dan belum menjadi penghalang untuk pertukaran mamalia darat terbesar," tulis makalah itu sebagaimana dilansir oleh kantor berita Reuters pada Ahad (20/6).

Badak raksasa seperti spesies yang baru ditemukan. Hewan bernama Paraceratherium linxiaense cirinya tidak bertanduk, herbivora dan berleher panjang. Diperkirakan beratnya mencapai 20 ton atau sama dengan beberapa gajah. Jenis badak tersebut kemungkinan hidup di hutan terbuka. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler