Pelatih Austria Ingin Laga Timnya Vs Italia tidak di Wembley

Aturan Covid di Inggris buat penggemar Austria dan Italia tidak bisa hadir di Wembley

EPA-EFE/Daniel Mihailescu
Pelatih Austria Franco Foda menginginkan pertandingan Austria vs Italia pada babak 16 besar Euro 2010 dipindahkan dari Stadion Wembely.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Austria Franco Foda mengatakan tidak masuk akal jika pertandingan Austria melawan Italia pada babak 16 besar Euro 2020 yang berlangsung Ahad (27/6) digelar di Stadion Wembley, London. Sebab tidak ada penggemar kedua tim yang bisa menghadiri pertandingan tersebut langsung ke stadion kebanggaan Inggris tersebut.

Baca Juga


Piala Eropa 2020 sengaja digelar di berbagai negara di seluruh benua, masing-masing dengan pembatasan perjalanan dan aturan jarak sosial terkait pandemi Covid-19. Ini termasuk mengatur berapa banyak penonton yang dapat menonton langsung pertandingan.

Penyebaran varian Delta Covid-19 yang lebih menular membuat Inggris memiliki persyaratan karantina 10 hari untuk pendatang yang masuk ke negara mereka. Sehingga mustahil bagi penggemar di Italia dan Austria untuk bisa hadir di Wembley.

"Seperti yang terjadi, hampir tidak ada penggemar Austria di stadion atau juga dari Italia. Tidak masuk akal bagi saya untuk bermain di London," kata Franco Foda kepada surat kabar Austria, Kleine Zeitung, Rabu (23/6).

Bagi Italia, lolos ke babak sistem gugur adalah normal, sementara bagi Austria ini merupakan pertama kalinya. Mereka bahkan belum pernah memenangkan pertandingan di Euro sampai sejauh ini. Kekalahan dalam penampilan pertama tim mereka di babak 16 besar tentu sangat mengecewakan bagi pendukung Austria.

"Kami sangat menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke pertandingan babak gugur melawan Italia pada 26 Juni 2021 di Wembley," kata Foda.

Foda mendesak penyelenggara turnamen UEFA untuk campur tangan. Ia berharap UEFA dapat menemukam solusi untuk para penggemar. Salah satu opsi adalah mengubah tempat. Ia berharap sebanyak mungkin penggemar dapat bergabung, yang disebutnya keinginan yang tulus.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler