Wali Kota Madiun Instruksikan Rumah Sakit Tambah Kuota
Walkot Madiun ingatkan sebagai faskes rumah sakit tak bisa tolak pasien luar daerah
REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Wali Kota Madiun Maidi menginstruksikan sejumlah rumah sakit swasta di wilayah setempat untuk menyediakan dan menambah kuota ruang isolasi bagi pasien COVID-19 guna mengantisipasi lonjakan kasus yang terjadi selama beberapa hari terakhir.
"Saya imbau rumah sakit swasta seperti RS Santa Clara dan Griya Husada untuk menyediakan ruang isolasi. Sehingga, penanganan pasien COVID-19 di Kota Madiun bisa lebih maksimal," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Jatim. Kamis (24/6).
Menurut dia, sebagai fasilitas kesehatan, rumah sakit tidak bisa menolak pasien dari luar daerah. Maka dari itu, kebutuhan pasien wajib dilayani."Saat ini ruang isolasi kita butuhkan untuk antisipasi perawatan pasien COVID-19. Bagi yang OTG dan bergejala ringan kami arahkan untuk berisolasi di Wisma Haji," tutur Wali Kota.
Sesuai data, tingkat keterisian tempat tidur di empat rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 di Kota Madiun hampir 90 persen. Yakni RSUD Kota Madiun, RSUD dr Soedono Kota Madiun, Rumah Sakit Islam (RSI) Madiun, dan Rumah Sakit DKT.
Selain meminta penyediaan ruang isolasi, pihaknya juga kembali mengevaluasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di wilayah Kota Madiun.Salah satunya, mematikan lampu di tempat keramaian lebih awal. Yaitu, mulai pukul 20.00. Tujuannya, agar tidak ada warga yang berkerumun serta bisa beristirahat lebih cepat untuk menjaga daya tahan tubuh.
"Saya harap seluruh masyarakat bisa maklum dengan kebijakan ini. Sehingga, penanganan COVID-19 kita bisa lebih maksimal dan seluruh masyarakat sehat," katanya.
Pihaknya juga meminta warga untuk mematuhinya penerapan protokol kesehatan sehingga kasus penyebaran COVID-19 di Kota Madiun dapat ditekan. Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Kamis (24/6) mencapai 3.049 orang.
Dari jumlah itu, 2.663 orang di antaranya telah sembuh, 52 lainnya masih dalam perawatan, 126 orang isolasi mandiri, dan 208 orang meninggal dunia.Tambahan kasus per Kamis (24/6), konfirmasi baru 35 orang, sembuh 20 orang, dan meninggal dunia tiga orang.