Persiapan yang Perlu Dilakukan untuk Isolasi Mandiri

Perlu persiapan sebelum melakukan isolasi mandiri.

ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Persiapan yang Perlu Dilakukan untuk Isolasi Mandiri. Foto: Seorang warga menuruni anak tangga di kompleks Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Pemerintah menyiapkan rusun tersebut sebagai alternatif tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 kategori orang tanpa gejala (OTG) dengan mengoperasikan 600 unit kamar di lantai empat hingga lantai 25 pada tahap pertama yang rencananya beroperasi dalam sepekan atau 10 hari mendatang.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melonjaknya angka kasus positif Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir ini berdampak pada meningkatnya angka keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit. Namun, tak semua pasien positif Covid-19 dapat melakukan perawatan di rumah sakit, hanya pasien dengan gejala sedang dan berat yang akan diprioritaskan.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun menjelaskan sejumlah persiapan dan langkah yang harus dilakukan bagi masyarakat yang memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri. "Ada beberapa hal yang harus dilakukan mereka yang positif selama isolasi mandiri, seperti istirahat cukup, konsumsi multivitamin, dan juga berolahraga," kata Wiku.

Selain itu, untuk meminimalisasi penularan kepada anggota keluarga lain, harus dipastikan terdapat ruangan terpisah antara individu yang melakukan isolasi dan penghuni lainnya sehingga dapat mengurangi peluang penularan. Jika terjadi gejala yang memburuk, Wiku mengingatkan agar segera menghubungi tenaga kesehatan.

Berikut hal yang harus dipersiapkan saat isolasi mandiri:

Baca Juga



1. Mempersiapkan kontak dokter, fasilitas kesehatan, kontak darurat, dan orang terdekat.

2. Mempersiapkan fasilitas pokok dan pendukung isolasi, seperti obat-obatan dasar, masker, dan desinfektan, ruangan terpisah dengan ventilasi cukup, serta bantuan dari orang terdekat. Sedangkan hal yang harus dilakukan: Pertama, isolasi orang dengan kasus positif di ruangan yang terpisah dengan penghuni lain. Kedua, mengurangi peluang terpapar virus.

3. Merawat orang dengan kasus positif sesuai prosedur.

4. Menghubungi tenaga kesehatan jika terjadi perburukan gejala. Satgas mengingatkan agar masyarakat tidak panik dan tidak buru-buru ke rumah sakit bila mendapati hasil tes PCR positif.

"Maksimalkan dulu sumber daya masyarakat dengan upaya preventif optimal melalui posko," ujar dia.

Ia melanjutkan, jika rasio tenaga kesehatan untuk mengawasi jumlah masyarakat yang melakukan isolasi mandiri secara terpusat belum mencukupi, relawan kesehatan harus ditambah untuk memastikan pelayanan yang prima.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler