Luhut Gandeng Hary Tanoesoedibjo Pulihkan Ekonomi Nasional

Dalam kurun waktu 2015-2019, ada 10 bandara baru yang selesai dibangun.

Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) menggandeng Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (kanan) dalam paparannya bertajuk
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menggandeng MNC Group dalam pemulihan ekonomi nasional.

"MNC Group yang makin hari makin matang. Bisa menyampaikan untuk keselamatan kita bersama, ayo kita patuhi program yang diserukan pemerintah," ujar Luhut saat menjadi narasumber MNC Forum LVII, Kamis (24/6) lalu.

Berdasarkan rilis yang diterima pada Jumat (25/6), dalam paparannya bertajuk 'Strategi & Kebijakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI' itu, Luhut mengajak seluruh masyarakat untuk taat protokol kesehatan guna menekan penyebaran Covid-19. Seperti diketahui, angka kasus Covid-19 kembali meningkat akhir-akhir ini.

"Saya minta Pak Hary Tanoe, teman-teman, jangan lupa jaga jarak, enggak usah ke crowd dulu. Kalau kita patuh protokol kesehatan, dengan program vaksin yang sudah bagus, mestinya segera melandai lagi," kata pria kelahiran Toba, Sumatra Utara, 28 September 1947 itu.

Luhut menegaskan, kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pandemi Covid-19. "Sebenarnya, kita sudah mulai recovery ekonominya. Kuartal pertama kemarin kita masih minus. Tapi, kita prediksi kuartal II ini, 6 sekian persen," kata Luhut.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah terus menggenjot investasi di Tanah Air. Luhut menyebutkan sejumlah investasi yang menjadi perhatian pemerintah, yaitu infrastruktur, hilirisasi sumber daya alam, pengembangan baterai lithium, sektor kesehatan dan penurunan emisi karbon.



Luhut mengatakan anggaran infrastruktur terus ditingkatkan. Pada 2020, angkanya mencapai Rp 423 triliun. Dari sebelumnya Rp 399,7 triliun pada 2019, Rp 394 triliun di 2018 dan Rp 379,7 triliun pada 2017.

"Tol Sumatra sekarang sudah sampai Palembang. Palembang terus ke Medan, Medan terus ke Aceh. Begitu juga tol di Kalimantan. Bagaimana perbatasan bisa kita pelihara terus kalau kita tidak punya jalan tol," tuturnya.

Dia menjelaskan sepanjang 2015-2019 sudah 853,47 km jalur kereta api yang dibangun. Saat ini, pemerintah tengah mengejar penyelesaian proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Tak hanya itu, tambah Luhut, selama kurun waktu 2015-2019 ada 10 bandara baru yang selesai dibangun. Selain itu, lima pelabuhan di Maluku Utara, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Salah satu yang dikunjungi Luhut adalah Pulau Obi di Maluku Utara. "Itu ada investasi hampir 3 miliar dolar AS,  membuat HPAL, material untuk lithium battery pertama di dunia. Dan kedua nanti di Morowali, 10 miliar dolar AS, kemudian Weda Bay 11 miliar dolar AS," tuturnya.

Di Kalimantan Utara, lanjut Luhut, dibangun Tanah Kuning Industrial Park di lahan seluas 12.500 hektare. Masih di provinsi yang sama, potensi hydropower mencapai 6.080 MW. Selain itu, pemerintah tengah menjalankan rencana sintesis amonia hijau FFI dengan nilai investasi 2,5 miliar dolar AS.

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo sangat mengapresiasi kinerja pemerintah dalam mendorong investasi di berbagai bidang industri dan sektor digital di Tanah Air. "Kami juga baru tahu, begitu banyak investasi yang sudah dilakukan. Masif sekali, masif sekali. Sangat luar biasa," ujar Hary.

Hary sudah lama mengenal Luhut, sehingga tak ragu lagi dengan kemampuan dan kepemimpinannya. "Saya mengenal Pak Luhut ini sudah lama. Jadi, memang beliau itu petarung, well-respected. Sangat bagus, dan sekarang banyak diikuti oleh swasta juga," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler