Ilmuwan Temukan Spesies Hibrida Babi Dekat Reaktor Fukushima

Ilmuwan Jepang sedang meneliti efek radiasi pada hewan.

AP/Kota Endo/Kyodo News
Sebuah foto udara menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di kota Okuma, Prefektur Fukushima pada Januari 2021.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Spesies hibrida babi hutan dan babi domestik berkeliaran di sekitar Fukushima. Jenis ini ditemukan saat ilmuwan Jepang tengah meneliti efek radiasi pada hewan.

Baca Juga


Sebuah studi genetik menemukan bahwa babi hutan yang kawin dengan babi domestik melarikan diri dari peternakan lokal. Untuk diketahui, sejak peristiwa gempa dan tsunami yang memicu krisis di pembangkit Fukushima, daerah itu menjadi sepi dan ditinggalkan. Zona eksklusi dicabut pada tahun 2018. 

Para ilmuwan di Universitas Fukushima menggunakan pengujian genetik untuk melacak dampak radiasi pada satwa liar dalam penyelidikan DNA regional.

Dilansir di I Stuff, Kamis (1/7), penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, menemukan bahwa tidak ada mutasi genetik. Peristiwa Fukushima justru membuat penemuan tak terduga bahwa babi hutan telah kawin dengan babi domestik.

Invasi biologis dimulai setelah babi hutan dari pegunungan sekitarnya secara bertahap pindah ke kota-kota yang tidak berpenghuni. Babi hutan ini  bertemu babi domestik yang berlari liar setelah para petani terpaksa meninggalkan daerah itu.

Urutan genetik dari 338 babi hutan dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2018 dari seluruh wilayah dianalisis. Para para ilmuwan menemukan bahwa setidaknya 18 babi hutan menunjukkan apa yang disebut invasi biologis gen babi domestik.

"Delapan belas babi hutan, yang secara fenotip diidentifikasi sebagai babi hutan, memiliki haplotipe babi peliharaan Eropa,” jelas laporan itu.  

 

Studi ini juga menemukan bahwa lebih banyak hibrida babi hutan telah ditemukan di luar batas wilayah yang terkena radiasi Fukushima. Gen babi domestik tampaknya bermigrasi ke populasi babi hutan secara umum.

"Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan genetik tambahan untuk mendokumentasikan penyebaran gen domestik dalam stok babi hutan," kata laporan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler