Polisi Buru Pelaku Kasus Bentrok Ojol Vs Debt Collector
Polisi menyelidiki dua kasus dalam peristiwa itu, yakni pemukulan dan perusakan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi sedang menyelidiki dan memburu pelaku dalam bentrokan antara pengemudi ojek online (ojol) dan debt collector di Jalan Mangga Besar Raya, Sawah Besar. Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom mengatakan, polisi kini sedang mendalami awal mula bentrokan itu terjadi. Selain itu, kini polisi fokus menyelidiki dua kasus dalam peristiwa itu.
Pertama, kasus pemukulan atau penganiayaan. Korban telah membuat laporan dan sudah menjalani visum. Namun, Maulana tak menyebutkan siapa pelapor dalam kasus pemukulan ini.
Kasus pertama ini, kata dia, ditangani Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat. "Ini sedang kita dalami terus. Saksi-saksi juga kita lakukan pemeriksaan, siapa berbuat apa," kata Maulana kepada wartawan, Rabu (7/7).
Kasus kedua yang ditangani adalah perihal perusakan sepeda motor. Maulana menyebut ada dua sepeda motor yang diamankan di Markas Polsek Sawah Besar. "Kita sedang menganalisis video-video (CCTV) di tempat kejadian perkara untuk mendalami awal mula kejadian," kata dia.
Maulana memastikan pihaknya akan mengusut dua kasus ini secara profesional. Para pelaku akan diburu. “Mohon doanya semoga pelaku dalam kejadian kemarin yang ada tindak pidananya bisa segera kita amankan,” ujarnya.
Sebelumnya, bentrokan pecah antara massa ojol dan debt collector di Jalan Mangga Besar Raya, Selasa (6/7) pukul 17.00 WIB. Masing-masing kelompok saling serang dengan melempar batu dan kayu. Sekitar pukul 18.00 WIB situasi mulai kondusif setelah polisi memukul mundur massa.
Maulana mengatakan, bentrokan terjadi karena kesepahaman antara pengemudi ojol dan debt collector. "Jadi dari pihak ojol menganggap bahwa dari pihak mata elang (debt collector) melakukan penarikan, namun ternyata terjadi salah paham lah intinya seperti itu," kata dia.
Polisi pun meminta kedua pihak menahan diri agar tak terjadi bentrokan susulan. Maulana juga meminta masing-masing pihak menghentikan aksi-aksi premanisme dan main hakim sendiri.