Imam Masjid di Jerman: Islamofobia Membuat Masjid Sepi

Banyak dari jamaah pada akhirnya tidak datang ke masjid.

The National News
Muslim Jerman
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam A (bukan nama sebenarnya-red), ingat betul aksi vandalisme yang menimpa masjidnya. Coretan gambar swastika besar terlihat pada dinding dan jendala masjid. 

Baca Juga


"Jumlah aksi ini telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir,"kata dia seperti dilansir Deusche Welle, Kamis (8/7).

Mengutip data Kementerian Dalam Negeri Jerman, Imam A mencatat adanya 1.026 serangan anti-Islam pada tahun 2020. Namun, Imam A meyakini laporan itu bisa lebih banyak lagi mengingat banyak umat Islam enggan untuk melaporkan serangan Islamofobia.

Imam A mengungkap intimidasi melalui aksi vandalisme memiliki dampak psikologi terhadap komunitas Muslim. Banyak dari jamaah pada akhirnya tidak datang ke masjid.

"Yang biasanya sholat bisa dihadiri 100 orang untuk sholat Jumat kini hanya 10 orang saja,"kata dia.

 

 

Kaum muda Muslim, kata Imam A, yang paling terpukul dengan adanya serangan Islamofobia. Mereka merasa takut lantaran penyelidikan polisi tidak menghasilkan apapun. 

"Saya sering menerima pesan pulanglah ke negaramu atau tidak ada tempat untuk Anda di sini. Beberapa pesan itu dicetak, beberapa berupa montase yang dibuat dari potongan koran yang disatukan. Bahkan mereka memasukan kartun yang melecehkah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam," kata dia. 

Imam A. berharap ada langkah konkrit dapat mendorong lebih banyak politisi dan jurnalis untuk datang dan mampir langsung ke masjidnya. "Kami bukan kotak hitam. Kami juga bagian biasa dari masyarakat," kata Imam A.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler