Filipina Longgarkan Lockdown, Anak-Anak Boleh Main di Luar

Filipina mulai longgarkan lockdown terkait kasus Covid-19 menurun.

AP/Aaron Favila
Filipina mulai longgarkan lockdown terkait kasus Covid-19 menurun.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina melonggarkan pembatasan terkait COVID-19 dengan mengizinkan anak-anak keluar rumah. Anak-anak di Filipina kini bisa untuk dapat kembali ke taman dan taman bermain di ibu kota dan beberapa provinsi lain setelah laju infeksi corona menurun.

Baca Juga


Anak-anak berusia lima tahun ke atas, yang sebelumnya terkurung di dalam ruangan, juga akan diizinkan pergi ke lokasi wisata luar ruangan dan tempat makan. Mereka juga boleh berolahraga tanpa kontak fisik di luar.

"Anak-anak harus diawasi oleh orang dewasa dan mematuhi standar minimum kesehatan masyarakat, seperti mengenakan masker wajah dan menjaga jarak," kata Juru Bicara Presiden Filipinda Harry Roque dalam pernyataan pada Jumat (9/7), dilansir reuters.

Pandemi telah menghancurkan ekonomi Filipina dan memicu jutaan orang kehilangan pekerjaan. Hal ini mendorong pembuat kebijakan untuk melonggarkan lockdown demi membantu meningkatkan pengeluaran domestik.

Tingkat infeksi COVID-19 telah turun dari puncaknya pada Maret dan April dengan semakin banyak orang yang divaksin. Tetapi, para pejabat mengatakan, beberapa pembatasan harus dipertahankan di dalam dan di luar wilayah ibu kota mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh varian baru

Sekolah-sekolah masih ditutup, dan pertemuan sosial masih dibatasi. Layanan transportasi umum beroperasi di bawah kapasitas.

Hingga 8 Juli, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Filipina mencapai 1,46 juta, sedangkan jumlah kematian mencapai lebih dari 25.700 jiwa. Sementara itu, kasus telah turun menjadi sekitar 30.000 seminggu sejak Mei, kira-kira setengah dari hampir 60.000 dalam beberapa minggu pada Maret dan April, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Filipina.

Tidak seperti negara-negara tetangganya di Asia Tenggara, Filipina belum mendeteksi transmisi komunitas dari varian Delta yang sangat menular. Sekitar 8,6 persen dari 110 juta penduduknya sejauh ini telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan 2,9 persen penduduk telah diimunisasi penuh.

Pihak berwenang telah memberikan lampu hijau untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas untuk divaksin, tetapi setelah kelompok prioritas lain telah selesai diinokulasi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler