Australia akan Tarik Seluruh Pasukannya dari Afghanistan

Australia mengerahkan 39 ribu tentara selama 20 tahun konflik Afghanistan.

ABC
Pasukan Australia di Afghanistan.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Australia akan menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan. Hal itu akan mengakhiri keterlibatan Negeri Kanguru dalam konflik yang telah berlangsung selama 20 tahun di negara tersebut.

Baca Juga


Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan, sebanyak 80 personel militer pendukung asal negaranya telah ditarik dari Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir. “Ini tidak berarti kami tidak akan menjadi bagian dari kampanye dengan Amerika Serikat (AS), di mana kami menganggap hal itu sebagai kepentingan nasional kami atau kepentingan sekutu kami. Namun untuk saat ini, kampanye itu telah berakhir,” katanya pada Ahad (11/7).

Pada April lalu, Australia mengumumkan akan menarik sisa pasukannya di Afghanistan pada September. Hal itu sejalan dengan keputusan AS mengakhiri operasi militernya di negara tersebut.

Australia mengerahkan 39 ribu tentara selama 20 tahun konflik Afghanistan. Mereka menjadi bagian dari operasi yang dipimpin AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melawan kelompok Taliban. Misi Australia di Afghanistan menyedot anggaran miliaran dolar dan menyebabkan 41 tentaranya tewas.

 

 

Kehadiran personel militer Australia di Afghanistan tak lagi signifikan pasca-penarikan pada akhir 2013. Saat ini, Taliban mulai menguasai kembali daerah-daerah di timur dan utara Afghanistan. Mereka melancarkan serangan setelah AS menarik pasukannya secara bertahap dari negara tersebut.

 

Pada Februari tahun lalu, Taliban dan AS telah terlebih dulu menyepakati perjanjian damai. Salah satu poin kesepakatan adalah personel militer AS dan sekutu NATO-nya harus hengkang dari Afghanistan dalam 14 bulan jika Taliban memenuhi komitmennya. Itu menjadi salah satu kondisi yang hendak diciptakan Taliban sebelum memulai pembicaraan dengan Pemerintah Afghanistan.

 

Meski sempat terhenti, saat ini perundingan damai intra-Afghanistan masih bergulir. Konflik Afghanistan dengan Taliban telah berlangsung selama dua dekade, yakni sejak 2001. Peperangan tersebut diperkirakan telah memakan setidaknya 47.600 korban jiwa. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler