Mancini Angkat Moral Warga Italia, Bisa Juara Euro 2020?
Di tangan Mancini, Italia tampil lebih cepat, agresif, dan ofensif.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Agen Roberto Mancini, Nicola Giuliani, mengakui, keberhasilan Italia melangkah ke babak final Euro 2020 telah mengangkat moral warga Italia secara keseluruhan.
Gli Azzurri, di bawah kendali Mancini, pun dinilai siap untuk kembali menjadi tim yang diperhitungkan di pentas sepak bola internasional.
Selepas keterpurukan Gli Azzurri, yang berujung pada kegagalan tampil di putaran final Piala Dunia 2018, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) akhirnya menunjuk Roberto Mancini sebagai pelatih kepala La Nazionale pada Mei 2018.
Mantan pelatih Inter Milan dan Manchester City itu melakukan perubahan besar-besaran di wajah timnas Italia. Seraya mempertahankan sejumlah pemain senior, Mancini mempromosikan sejumlah pemain muda.
Tidak hanya itu, Mancini juga tidak ragu meninggalkan identitas permainan, yang selama ini identik dengan timnas Italia, yang cenderung membosankan, monoton, dan lebih banyak mengandalkan soliditas pertahanan.
Namun, semua ini diubah oleh mantan penggawa Sampdoria tersebut. Di tangan pelatih berusia 56 tahun itu, Italia tampil lebih cepat, agresif, dan ofensif. Imbasnya, Italia mencatatkan rekor 33 laga tidak pernah kalah di semua ajang.
Puncaknya, di sepanjang Euro 2020, termasuk dari babak kualifikasi, Italia selalu mencatatkan kemenangan, dengan total torehan 15 kemenangan. Italia pun melaju hingga ke babak final, dan siap melewati adangan Inggris di Stadion Wembley, Senin (12/7) dini hari WIB, demi bisa merengkuh trofi perdana Piala Eropa sejak 1968 silam.
Catatan impresif performa Gli Azzurri, di bawah kendali Mancini, dinilai telah mengubah moral warga Italia, terutama dalam keyakinan soal kemampuan La Nazionale bersaing di pentas sepak bola internasional.
''Secara positif, Mancini telah mengubah seluruh negeri. Sekarang, Italia sudah siap untuk kembali menjadi tim yang diperhitungkan di sepak bola internasional,'' kata Giulani dalam wawancara dengan Tribal Football, Ahad (11/7).
Tidak berhenti sampai disitu, Giulani juga menilai, gaya permainan Italia saat ini lebih bisa dinikmati dan diterima oleh berbagai pihak, ketimbang dengan gaya permainan sebelumnya.
Salah satu kritik yang paling keras terkait gaya permainan Italia sebelumnya adalah dianggap terlalu monoton, enggan mengambil resiko, dan defensif. Gaya permainan in pun dinilai tidak menghibur dan cenderung membosankan.
''Sekarang, semua orang bisa menikmati permainan Italia yang diusung Mancini. Italia bermain lebih proaktif dan bisa menyerang kapan pun. Mancini telah menciptakan kombinasi yang bagus antara mentalitas, aplikasi taktik di lapangan, kemampuan teknik, dan kerja keras pada pemain yang bagus,'' kata Giulani.