BBMKG: Terjadi 45 Gempa di Sumut-Aceh pada 2-9 Juli
Gempa tersebar di subduksi, megathrust, outerrise, dan beberapa segmen sesar.
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pusat Gempa Regional (PGR) I Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan menyatakan ada sebanyak 45 kejadian gempa bumi di Aceh dan Sumatera Utara pada pekan kedua Juli 2021. Pada pekan kedua Juli atau periode 2 sampai 9 Juli 2021, secara umum kejadian gempa bumi tersebar di daerah subduksi, "megathrust", "outerrise", dan beberapa segmen sesar.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Hartanto, ST, MM di Medan, Senin (12/7), mengatakan, beberapa segmen itu, yakni Renun, Aceh Central, Aceh North, Toru, Betee A, Betee C, Angkola, sesar lokal Karo, sesar lokal Deliserdang dan sesar lokal Samosir.
Staf analisa PGR 1 Wenny Sinuraya menambahkan rentetan gempa bumi yang terjadi di pekan kedua Juli 2021 berdasarkan kedalamannya, untuk gempa dangkal sebanyak 41 kejadian, dan menengah 4 kejadian. "Untuk lokasi kejadian dominan terjadi di darat 34 kejadian dan di laut ada 11 kejadian. Gempa bumi yang terjadi di pekan kedua ini berkekuatan di bawah Magnitudo 4.0 yaitu 45 kejadian," katanya.
Sementara peneliti PGR 1, Marzuki Sinambela, mengatakan total kejadian gempa bumi di Aceh dan Sumatera Utara pada pekan kedua itu terjadi di Aceh 25 kejadian dan di Sumatera Utara 20 kejadian. "Dari 45 kejadian, tidak ada kejadian gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Jika dibandingkan dengan aktivitas kegempaan pada minggu awal di bulan Juli, terdapat aktivitas sumber gempa bumi di daerah Deli Serdang dan Karo, yang disebabkan oleh patahan lokal Karo dan Deliserdang. Walaupun terjadi penurunan jumlah kegempaan dibanding pekan awal Juli, aktivitas kegempaan yang bersumber di darat meningkat dari 33 kejadian menjadi 34 kejadian.
"Dampak kegempaan yang bersumber di darat tentunya perlu diwaspadai, melihat potensi kegempaan di Aceh dan Sumatera Utara cukup tinggi," kata Marzuki.