Berbaik Sangka Kepada Allah Kala Masa Pandemi
Kita sebagai hambaNya tentu harus selalu berbaik sangka kepada Allah.
Masa pandemi melahir banyak sekali tanda tanya. Ini ujian dari Allah Taâala atau ini hukuman dari Allah Taâala. Namun bagaimanapun kita sebagai hambaNya tentunya harus selalu berbaik sangka kepada Allah atas apa yang Allah berikan kepada kita. Seperti masa pandemi ini.
Walaupun pandemi ini terasa berat sekali namun tentunya kita sebagai orang yang beriman harus selalu berbaik sangka kepada Allah Taâala. Sebagaimana disampaikan oleh ulama kita Ibnu Qayyim rahimahullah, bahwa :
âTelah jelas perbedaan antara husnuzhan dan ghurur (terpedaya diri sendiri). Berprasangka baik mendorong lahirnya amal, menganjurkan, membantu dan menuntun untuk melakukannya. Inilah sikap yang benar. Tapi kalau mengajak kepada pengangguran dan bergelimang dalam kemaksiatan, maka itu adalah ghurur (terpedaya diri sendiri). Berprasangka baik itu adalah pengharapan (raja), barangsiapa pengharapannya membawa kepada kataatan dan meninggalkan kemaksiatan, maka itu adalah pengharapan yang benar. Dan barangsiapa yang keengganannya beramal dianggap sebagai sikap berharap, dan sikap berharapnya berarti enggan beramal atau meremehkan, maka itu termasuk terpedaya.â [Al-Jawab Al-Kafi, hal. 24]
Itulah hikmah jika kita berbaik sangka kepada Allah, akan mengantarkan kita kepada jalan yang diridhoiNya yaitu jalan kebaikan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Artinya :âAllah Taâala berfirman, âAku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlariâ [HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675]
Ulama kita Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: âSesungguhnya seorang mukmin ketika berbaik sangka kepada Tuhannya, maka dia akan memperbaiki amalnya. Sementara orang buruk, dia berprasangka buruk kepada Tuhannya, sehingga dia melakukan amal keburukan.â [HR Ahmad, dalam Al-Zuhd hal. 402]
Dari Jabir Radhiyallahu anhu dia berkata, Aku mendengar Nabi Shallallahuâalaihi wa sallam tiga hari sebelum wafat bersabda:
Artinya : âJanganlah salah satu di antara kalian meninggal dunia kecuali dia berprasangka baik kepada Allah.â [HR. Muslim, 2877]
Dalam kitab Al-Mausuâah Al-Fiqhiyyah, 10/220 dikatakan, â Seorang mukmin diharuskan berprasangka baik kepada Allah Taâala, dan lebih ditekankan dalam prasangkan baik kepada Allah ketika ditimpa musibah dan ketika akan meninggal duniaâ.
Begitulah pentingnya kita berbaik sangka kepada Allah pada masa pandemi seperti sekarang ini. Dengan berbaik sangka kepada Allah maka kita akan melahirkan amal yang sholeh dan juga akan menyadari betapa nikmatnya masa normal. Kalau tidak ada masa pandemi mungkin kita lupa nikmatnya pada masa norma.