Berbaik Sangka Kepada Allah Kala Masa Pandemi

Kita sebagai hambaNya tentu harus selalu berbaik sangka kepada Allah.

.
Rep: Muhammad Bambang Red: Retizen

Masa pandemi melahir banyak sekali tanda tanya. Ini ujian dari Allah Ta’ala atau ini hukuman dari Allah Ta’ala. Namun bagaimanapun kita sebagai hambaNya tentunya harus selalu berbaik sangka kepada Allah atas apa yang Allah berikan kepada kita. Seperti masa pandemi ini.


Walaupun pandemi ini terasa berat sekali namun tentunya kita sebagai orang yang beriman harus selalu berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana disampaikan oleh ulama kita Ibnu Qayyim rahimahullah, bahwa :

“Telah jelas perbedaan antara husnuzhan dan ghurur (terpedaya diri sendiri). Berprasangka baik mendorong lahirnya amal, menganjurkan, membantu dan menuntun untuk melakukannya. Inilah sikap yang benar. Tapi kalau mengajak kepada pengangguran dan bergelimang dalam kemaksiatan, maka itu adalah ghurur (terpedaya diri sendiri). Berprasangka baik itu adalah pengharapan (raja), barangsiapa pengharapannya membawa kepada kataatan dan meninggalkan kemaksiatan, maka itu adalah pengharapan yang benar. Dan barangsiapa yang keengganannya beramal dianggap sebagai sikap berharap, dan sikap berharapnya berarti enggan beramal atau meremehkan, maka itu termasuk terpedaya.‘ [Al-Jawab Al-Kafi, hal. 24]

Itulah hikmah jika kita berbaik sangka kepada Allah, akan mengantarkan kita kepada jalan yang diridhoiNya yaitu jalan kebaikan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Artinya :“Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepadaKu. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingatku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diriKu. Kalau dia mengingatKu di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari” [HR bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675]

Ulama kita Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: “Sesungguhnya seorang mukmin ketika berbaik sangka kepada Tuhannya, maka dia akan memperbaiki amalnya. Sementara orang buruk, dia berprasangka buruk kepada Tuhannya, sehingga dia melakukan amal keburukan.” [HR Ahmad, dalam Al-Zuhd hal. 402]

Dari Jabir Radhiyallahu anhu dia berkata, Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tiga hari sebelum wafat bersabda:

Artinya : “Janganlah salah satu di antara kalian meninggal dunia kecuali dia berprasangka baik kepada Allah.” [HR. Muslim, 2877]

Dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah, 10/220 dikatakan, ” Seorang mukmin diharuskan berprasangka baik kepada Allah Ta’ala, dan lebih ditekankan dalam prasangkan baik kepada Allah ketika ditimpa musibah dan ketika akan meninggal dunia”.

Begitulah pentingnya kita berbaik sangka kepada Allah pada masa pandemi seperti sekarang ini. Dengan berbaik sangka kepada Allah maka kita akan melahirkan amal yang sholeh dan juga akan menyadari betapa nikmatnya masa normal. Kalau tidak ada masa pandemi mungkin kita lupa nikmatnya pada masa norma.

sumber : https://retizen.id/posts/12181/berbaik-sangka-kepada-allah-kala-masa-pandemi
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler