Mantan Bek Italia Kritik Habis Inggris dan Media Lokalnya
Skuad Inggris cuma punya sedikit pengetahuan tentang sepak bola di luar Inggris.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan bek tim nasional (timnas) Italia, Fulvio Collovati, melontarkan kritik habis-habisan kepada Inggris dan media lokalnya setelah Gli Azzurri mampu mengalahkan the Three Lions lewat adu penalti untuk menjuarai Euro 2020, Ahad (11/7). Menurut pemilik medali juara Piala Dunia 1982 itu, media Inggris terlalu arogan dan hanya memperhatikan sepak bola sendiri.
Walhasil, lini belakang tim besutan Gareth Southgate itu beberapa kali sempat direpotkan oleh pergerakan Federico Chiesa di laga final.
"Media Inggris cuma tahu sepak bola mereka sendiri, bukan peta persaingan internasional. Saya mendapat kesan mereka cuma punya sedikit pengetahuan tentang sepak bola di luar Inggris, mereka sangat terkungkung," kata Collovati kepada Calciomercato.com sebagaimana dikutip dari laman Football Italia, Rabu (14/7). "Mungkin itu sebabnya mereka dikejutkan oleh Italia di Euro. Mereka terlalu arogan. Sebaliknya, kerendahan hati tim Roberto Mancini berhasil menyingkirkan banyak kubu."
Raihan trofi Euro 2020 semakin menajamkan rekor gemilang Italia di bawah asuhan Mancini yang menjalani 34 pertandingan tanpa kekalahan. Collovati, yang semasa bermain merupakan bek stopper andalan timnas Italia, menyebut lini belakang Inggris mengalami banyak kendala dibandingkan duet bek tengah di jantung pertahanan Italia, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
"Dari pertandingan itu terlihat jelas bagaimana bek seharusnya bertahan. Inggris memperoleh gol cepat dan mungkin satu dua peluang sesudahnya, tetapi selepas itu tidak ada lagi," jelas Collovati. "Saya khawatir di masa kini mereka tidak mengajarkan postur kuda-kuda bertahan, bagaimana mengendalikan kecepatan saat menjaga lawan satu lawan satu yang punya kemampuan kaki kanan atau kiri. Lihat saja bagaimana mudahnya Chiesa melewati bek-bek Inggris."
Menurut Collovati, Chiesa punya kecepatan, tapi tidak perlu bekerja banyak kecuali memindahkan bola dan berlari, sebab postur kuda-kuda lawannya salah. "Semuanya tentang bagaimana mengantisipasi pergerakan dalam situasi semacam itu, dan Chiellini adalah contoh bek ideal. Dia tahu cara melakukannya. Sekarang Inggris tidak lagi mengajarkan hal-hal mendasar dari bertahan di era saya," tegasnya.