China Beberkan Strategi Entas Kemiskinan Selama Pandemi
China mengadopsi strategi pengentasan kemiskinan yang berorientasi pada pembangunan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah China menjabarkan strategi negaranya mengentaskan kemiskinan hingga sukses meski melalui arus pandemi Covid-19. Ada sejumlah strategi yang dibeberkan Wakil Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar China di Jakarta, Ziang Liang.
Menurut Liang, strategi yang pertama adalah kepemimpinan yang kuat. "Kepemimpinan Partai Komunis China memasukkan program pengurangan kemiskinan ke dalam strategi umum pembangunan nasional, membuat perencanaan menyeluruh, dan mengintensifkan pelaksanaannya," ujar Liang belum lama ini.
Dia mengatakan pemerintah China membentuk sekretariat Partai pada tingkat pusat, provinsi, kota, kabupaten, dan kecamatan untuk menangani kemiskinan. Dengan demikian segenap partai turut dimobilisasi untuk menyukseskan program ini.
"Totalnya ada 255 ribu regu kerja perdesaan. Tiga juta lebih sekretaris pertama partai dan kader partai telah dikerahkan ke daerah-daerah perdesaan garis depan pertempuran melawan kemiskinan," ujarnya.
Strategi kedua yakni kepentingan rakyat. PKC dan Pemerintah China meningkatkan anggaran pendanaan bagi program pengurangan kemiskinan, mengembangkan peranan vital pemerintah China sebagai pemimpin dan pemandu, sekaligus berupaya meningkatkan partisipasi pendanaan masyarakat.
Dalam delapan tahun terakhir, pemerintah China dari semua tingkatan telah mengucurkan total hampir 1,6 triliun yuan (sekitar Rp 3.520 triliun) dana anggaran khusus program pengentasan kemiskinan. Selain itu, pemerintah menyalurkan 9,2 triliun yuan (sekitar Rp 20.240 triliun) kredit finansial bagi program pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran.
Liang kemudian membeberkan strategi ketiga dalam pengentasan kemiskinan yakni program pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran. Langkah China dalam hal ini adalah meregistrasi setiap desa miskin dan setiap rumah tangga miskin. Setelah itu dibentuk sistem jaringan informasi pengentasan kemiskinan berskala nasional. Kebijakan yang tepat sasaran diimplementasikan dalam hal penerima program, perencanaan proyek, dan penggunaan dana.
"Setiap rumah tangga miskin dijamin menerima bantuan. Setiap desa mendapatkan pejabat khusus untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan dan target-target program dicapai berdasarkan standar yang telah ditentukan," jelasnya.
Strategi berikutnya yakni mobilisasi dan partisipasi masyarakat. Provinsi-provinsi dan kota-kota yang lebih makmur di China Timur misalnya, memberikan dukungan bagi provinsi dan daerah otonom di China Barat. Selain itu, instansi partai dan badan pemerintah di tingkat pusat, partai-partai demokratis, organisasi rakyat, perusahaan milik negara, dan tentara juga digerakkan untuk membantu kabupaten-kabupaten kategori miskin menurut standar nasional.
"Partisipasi aktif dari perusahaan swasta, organisasi publik, dan individu warga negara juga diterima untuk menjajaki dan membuka berbagai jalur pengentasan kemiskinan. Di antaranya melalui sektor industri, teknologi, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, dan konsumsi," tuturnya.
Liang mengatakan strategi terakhir China mengentaskan kemiskinan yakni menggencarkan pembangunan untuk mencabut akar kemiskinan. China mengadopsi strategi pengentasan kemiskinan yang berorientasi pada pembangunan.
Dalam hal ini, China menambah anggaran untuk sektor pendidikan serta berupaya menggabungkan program pengentasan kemiskinan dengan penumbuhan motivasi dan intelektualitas di kalangan masyarakat. "Dengan demikian, akan terjadi perubahan dalam skema pemberian bantuan, dari 'memberi ikan' menjadi 'memberi pancing'," ujar Liang.
China juga membina daerah miskin dan warga miskin untuk mengembangkan kekuatan produksi, meningkatkan kesadaran mereka untuk mengejar kemakmuran, serta memberdayakan kemampuan mereka untuk mengembangkan diri. Semua langkah bertujuan agar rakyat miskin bisa membebaskan diri sepenuhnya dari kemiskinan, tidak bergantung pada bantuan sosial, dan tidak meneruskan kemiskinan ke generasi berikutnya.
Liang menyebut sejak 2020 China memenangkan perang melawan kemiskinan sesuai rencana dengan berjuang mengatasi dampak negatif pandemi Covid-19. China mengklaim telah berhasil mewujudkan hampir 770 juta rakyat desa bebas dari kemiskinan absolut menurut standar saat ini yang menjadi keajaiban dalam sejarah melawan kemiskinan umat manusia.
"Strategi China dalam menangani kemiskinan bisa menjadi referensi bagi negara-negara lainnya," ujarnya.