Muhammadiyah: Prof Huzaemah Ahli Fikih yang Tegas

Sekjen Muhammadiyah sampaikan duka mendalam atas wafatnya Prof Huzaemah

Syahruddin El Fikri/Republika
Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah, Abdul Muti, sampaikan duka mendalam atas wafatnya Prof Huzaemah
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu'ti, menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya ulama perempuan Prof Huzaemah Tahido Yanggo. 

Baca Juga


Dia mengatakan, umat Islam dan bangsa Indonesia sangat kehilangan atas meninggalnya ahli fikih dan hadits dari kalangan perempuan itu. 

"Secara pribadi saya juga kehilangan. Saya sempat mengikuti mata kuliah hadits maudhui waktu kuliah di Sekolah Pascacarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (23/7).

Menurut Mu'ti, almarhumah adalah salah satu dari sedikit ulama perempuan di Indonesia. Keulamaan Prof Huzaemah pun tidak hanya diakui secara nasional tetapi juga internasional.

Mu'ti menambahkan Prof Huzaemah juga merupakan ahli fikih dan ahli hadits terkemuka. Kegigihannya dalam penegakkan syariat sangat kuat. Caranya menyampaikan pendapat juga lugas dan tegas.

"Semoga beliau husnul khatimah, diampuni dosa-dosanya, diterima seluruh amal salehnya, dan mendapatkan tempat terbaik di surga," ujar Mu'ti.

Prof Huzaemah, yang juga Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta, wafat pada Jumat, (23/7) pukul 06.10 WIB di RSUD Banten akibat terpapar Covid-19. Almarhumah banyak berkecimpung dalam kefatwaaan Majelis Ulama Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Ketua MUI Bidang Fatwa 2015-2020 dan pada periode 2020-2025 ini, dia menjadi wakil ketua Komisi Fatwa MUI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler