Kamala Harris akan Kunjungi Singapura dan Vietnam
Harris akan memperdalam kerja sama bilateral di berbagai bidang dengan dua negara
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris akan mengadakan kunjungan resmi pertamanya ke Singapura dan Vietnam bulan depan. Hal itu menurut pengumuman Gedung Putih seperti dikutip Channel News Asia.
Gedung Putih menambahkan perjalanan itu bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan "dua mitra penting di Indo-Pasifik".
"Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris telah menjadikannya prioritas utama untuk membangun kembali kemitraan global kami dan menjaga keamanan negara kami, dan kunjungan mendatang ini melanjutkan pekerjaan itu - memperdalam keterlibatan kami di Asia Tenggara," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Kunjungannya ke Singapura datang atas undangan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. “Kunjungan ini menegaskan kekuatan hubungan antara kedua negara,” kata sekretaris pers Lee, dikutip dari Channel News Asia.
Harris akan bertemu dengan para pemimpin Singapura dan membahas upaya memperdalam kerja sama bilateral di berbagai bidang, termasuk pertahanan, keamanan siber, perdagangan digital, perubahan iklim, dan respons global terhadap pandemi Covid-19.
Perjalanan Harris ke Vietnam juga akan menjadi kunjungan pertama oleh wakil presiden AS. Kunjungan Harris ke Singapura dilakukan setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melakukan perjalanan perdananya ke Singapura pada pekan ini, sebagai bagian dari tur pengantarnya ke Asia Tenggara. Selain Singapura, Austin juga berkunjung ke Vietnam dan Filipina.
Selama di Singapura, Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen dan PM Singapura Lee, serta menandatangani nota kesepahaman pembentukan detasemen pelatihan pesawat tempur Angkatan Udara Republik Singapura di Guam, tulis Channel News Asia.
Pada pekan ini, Kamis, Presiden Biden juga menominasikan duta besar baru untuk Singapura Jonthan Kaplan. Jonathan, yang digambarkan oleh Gedung Putih sebagai "pengusaha dan inovator", saat ini adalah ketua organisasi nirlaba Education Super Highway. Dia juga pernah menjabat sebagai chairman dan CEO di beberapa perusahaan.