25 Persen Warga Arab Saudi Telah Divaksinasi Lengkap
Arab Saudi membatasi aktivitas penduduk yang belum divaksinasi.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menyebut telah memvaksinasi 25 persen populasi warganya dengan dua dosis vaksin Covid-19. Kerajaan mengeklaim telah berada di jalur untuk mencapai kekebalan populasi pada Oktober mendatang.
Dilansir dari Al Arabiya, Rabu (4/8), rencana Arab Saudi untuk mencapai kekebalan populasi dan memvaksinasi setidaknya 70 persen penduduknya tahun ini disebut sudah sesuai rencana. Karena saat ini sudah seperempat orang di Kerajaan telah menerima dua dosis.
Sebanyak delapan juta warga dan penduduk setara dengan 25 persen dari total populasi telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Sementara lebih dari 19 juta orang atau 56 persen dari populasi telah menerima dosis pertama mereka.
Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan, lebih dari 28 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di seluruh negeri di lebih dari 587 pusat inokulasi. Jumlah rata-rata dosis yang diberikan setiap hari sedikit di atas 365 ribu.
Arab Saudi telah menyetujui empat vaksin Covid-19: Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, dan suntikan dosis tunggal Johnson & Johnson. Untuk mendorong lebih banyak orang untuk divaksinasi, Arab Saudi membatasi aktivitas penduduk yang tidak divaksinasi di negara tersebut.
Tanpa bukti vaksinasi, individu tidak dapat memasuki mal, restoran, kafe, salon kecantikan, pangkas rambut, pusat perbelanjaan, fasilitas pemerintah dan swasta, sekolah negeri dan swasta, pernikahan, acara, dan pasar. Transportasi umum dan semua kegiatan ekonomi, komersial, budaya, rekreasi, dan olahraga dibatasi untuk individu yang divaksinasi.
Sementara, Arab Saudi telah membuka kembali perbatasannya untuk turis, hanya mereka yang telah divaksinasi dengan vaksin Covid-19 yang disetujui yang akan diizinkan masuk. Wisatawan yang menerima vaksin Sinopharm atau Sinovac dapat memasuki Kerajaan jika mereka telah menerima suntikan ketiga dari salah satu dari empat vaksin yang disetujui.