Babel Gencarkan Distribusi Stok Vaksin 11.206 Vial
Vaksinasi merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menangani laju Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) menggencarkan pendistribusian stok vaksin Covid-19 sebanyak 11.206 vial. Hal ini guna menekan angka kasus kesakitan dan kematian pasien terpapar virus corona yang mengalami peningkatan.
"Kemarin (Kamis (12/8)), kita kembali menambahkan pasokan 5.390 vial vaksin Moderna," kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Jumat (13/8).
Ia menjelaskan dengan adanya penambahan vaksin Moderna ini, maka total vaksin yang tersedia sebanyak 11.206 vial dengan rincian vaksin Biofarma 4.048 vial, Vaksin AZ (Covax) 1.004 vial dan vaksin Moderna 6.154 vial. "Saat ini pemberian vaksinasi kepada masyarakat lebih banyak menggunakan jenis vaksin Biofarma mencapai 34.582 vial dibandingkan dengan AZ 1.396 vial dan modernaenamvial," ujarnya.
Ia mengatakan distribusi ketersedian vaksin paling banyak pada provinsi 6.612 vial, Kota Pangkalpinang 1.495 vial dan Kabupaten Bangka Tengah 873 vial. Sedangkan paling sedikit Bangka Selatan 211 vial dan Kabupaten Belitung 228 vial. "Kegiatan vaksinasi harian dilakukan di berbagai titik dan selalu didukung penuh oleh unsur TNI, Polri serta instansi lainya agar dapat mempercepat akselerasi cakupan vaksin yang optimal dan segera mungkin," katanya.
Menurut dia vaksinasi ini merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menangani laju perkembangan dan penyebaran virus corona, disamping strategi dan kebijakan lainnya untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Selain itu, kegiatan vaksinasi massal ini untuk mencapai kekebalan kelompok, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, dan menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
"Kita bersama TNI dan Polri terus berupaya agar secepat mungkin realisasi target vaksin di masyarakat segera dicapai, seperti yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi yang meminta mulai 1 Juli 2021 target 1 juta dosis per hari," katanya.