Cara Atur Desain Interior untuk Tingkatkan Kesehatan Mental
Ada beberapa trik menata interior ruangan agar bermanfaat bagi kesehatan mental.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada anggapan bahwa kamar seseorang mencerminkan keadaan pikiran penghuninya. Anggapan ini mungkin ada benarnya. Interior ruangan yang baik dapat memberikan efek positif terhadap pikiran orang-orang di dalamnya.
Lucy Askew dari merek interior Hillarys mengungkapkan bahwa ada beberapa trik menata interior ruangan agar memberikan manfaat bagi kesehatan mental. Berikut ini adalah empat di antaranya, seperti dilansir Metro.
Rapi yang Utama
Merapikan ruangan yang berantakan memang bukan tugas yang menyenangkan bagi banyak orang. Akan tetapi, hal ini tetap harus dilakukan.
"Rumah kita adalah tempat kita berpulang setelah menjalani hari yang panjang dan mungkin penuh tekanan," kata Lucy.
Penting untuk menjadikan rumah sebagai tempat berlindung untuk menata dan merelaksasi pikiran. Rumah juga seharusnya menjadi tempat yang membawa kegembiraan.
"Bila Anda mendapati pikiran Anda kacau, pastikan rumah anda merefleksikan gaya desain minimalis," ujar Lucy.
Salah satu kunci desain yang minimalis, lebih sedikit adalah lebih baik. Singkirkan barang-barang menumpuk yang tak diperlukan agar tercipta ruangan yang mudah untuk dirawat dan dijaga kerapiannya.
"Ketika rumah kita rapi, itu akan membantu batin kita tetap tenang dan menjaga pikiran kita teratur," jelas Lucy.
Tanaman
Studi-studi telah menunjukkan bahwa seseorang akan merasa lebih baik ketika berada di luar ruangan dan dikelilingi alam. Paparan dedaunan hijau tak hanya dapat meningkatkan suasana hati tetapi juga membantu menurunkan kadar stres dan perasaan kecemasan.
"Ada alasan mengapa tumbuhan di dalma rumah telah menjadi tren beberapa tahun belakangan ini," jelas Lucy.
Tak perlu menjadi mahir untuk memelihara tanaman di rumah. Ada beberapa jenis tanaman yang tak membutuhkan banyak perawatan dan dapat menjadi opsi ideal bagi pemula.
Penuh Warna
Psikologi di balik warna merupakan sesuatu yang nyata. Warna hijau sage misalnya, dikenal karena memberikan perasaan tentram atau hening.
Lucy mengatakan ada beberapa warna yang jelas berkaitan dengan emosi tertentu. Sebagai contoh, lanjut Lucy, warna merah berkaitan dengan bahaya, kuning berkaitan dengan kecerahan dan kehangatan, serta biru berkaitan dengan perasaan tenang.
Dampak dari warna terhadap perasaan bisa berbeda pada tiap orang. Oleh karena itu, Lucy menyarankan agar orang-orang mengikuti kata hatinya dalam memilih warna yang sesuai dengan diri mereka.
"Gunakan warna-warna yang Anda tahu dapat membawa perasaan ketenangan, tetapi juga perasaan gembira yang mana itu sama pentingnya," pungkas Lucy.
Perhatikan Bentuk Rumah
Coba perhatikan bentuk-bentuk yang mendominasi di dalam rumah. Sebagian orang mungkin mendapati rumah mereka lebih didominasi oleh fitur dan furniture bulat atau garis halus. Namun, sebagian lainnya mungkin memiliki rumah yang didominasi oleh tepi yang lurus, bentuk-bentuk kotak, dan sudut tajam.
"Kurva yang lebih lembut dan lingkaran sebenarnya bisa lebih baik bagi kesejahteraan mental kita," pungkas Lucy.
Alasannya, tipe seperti itu cenderung lebih fleksibel dan menyenangkan. Di sisi lain, nuansa furniture dan tampilan rumah yang lebih lembut juga dapat membuat penghuninya merasa lebih nyaman untuk bersantai dan berlindung dari dunia luar.
Selain itu, tinggi langit-langit yang lebih rendah juga dapat membantu menurunkan kadar stres. Desain langit-langit yang lebih rendah dpat membuat penghuninya merasa lebih nyaman. Hal ini berkaitan dengan kehidupan nenek moyang manusia yang hidup di gua.
Lucy menganjurkan agar ruangan dengan langit-langit yang lebih rendah memiliki pencahayaan yang lebih redup. Kombinasi ini akan menciptakan perasaan nyaman. Namun bila ruangan dengan langit-langit rendah ini berdampingan dengan ruangan yang memiliki langit-langit lebih tinggi, pencahayaan yang sedikit lebih terang akan lebih baik.