6 dari 136 Siswa Islam yang Diculik di Nigeria Meninggal

Para penculik siswa di Nigeria kerap meminta uang tebusan

EPA-EFE/STRINGER
Para penculik siswa di Nigeria kerap meminta uang tebusan. Ilustrasi siswa korban penculikan di Nigeria yang dibebaskan.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, MINNA— Enam dari 136 siswa yang diculik dari sebuah sekolah Islam di negara bagian Nigeria utara-tengah, Niger, telah meninggal karena sakit, kata kepala sekolah kepada Reuters, Senin (23/8).

Baca Juga


Para penculik menuntut uang tebusan untuk membebaskan para siswa, yang diculik pada Mei setelah geng bersenjata sepeda motor menyerang sekolah itu di Kota Tegina.

Geng kriminal yang melakukan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan dipersalahkan atas serangkaian serangan di sekolah asrama di Nigeria utara. 

Di sana, lebih dari 1.000 siswa telah diculik sejak Desember. Kepala sekolah itu, Abubakar Garba Alhasan, mengatakan kelompok penyandera telah menelepon untuk mengatakan bahwa anak-anak meninggal karena sakit dan mendesak agar permintaan tebusan dipenuhi.

Abubakar Adam, yang tujuh anaknya ditahan geng itu, mengatakan para penculik menelepon kepala sekolah untuk meminta uang tebusan. Kelompok penyandera pada Ahad (22/8) membebaskan 15 siswa lagi, yang diculik pada Juli dari sebuah sekolah Baptis di Nigeria barat laut, setelah orang tua membayar uang tebusan, yang jumlahnya tidak diungkapkan, untuk membebaskan mereka.

Presiden Muhammadu Buhari pada Februari meminta pemerintah negara bagian untuk berhenti membayar tebusan kepada para penculik, dan Gubernur Kaduna Nasir El-Rufai secara terbuka menolak untuk membayar.Orang tua dan masyarakat yang putus asa sering kali mengumpulkan dan membayar sendiri uang tebusan.  

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler