Baznas Kembali Raih Sertifikasi Covid Secure

Covid Secure merupakan verifikasi dari WQA yang independen dan kompeten

Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI kembali meraih Verification Statement Covid Secure yang diverifikasi oleh badan sertifikasi internasional, Worldwide Quality Assurance (WQA) Asia Pacific.
Rep: Rossi Handayani Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI kembali meraih Verification Statement Covid Secure yang diverifikasi oleh badan sertifikasi internasional, Worldwide Quality Assurance (WQA) Asia Pacific.

Proses penyerahan Verification Statement Secure Covid dilakukan secara daring oleh WQA yang diwakili oleh Regional Manager WQA Asia Pacific, Muhammad Aristian kepada Pimpinan Baznas RI Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani, pada Senin (30/8).

"Alhamdulillah kami telah selesai melakukan Audit Surveilance penerapan Secure Covid-19/ISO/PAS 45005:2020 pada Baznas untuk tahun 2021. Kami sangat bersyukur dengan adanya sertifikasi Covid Secure yang kedua kalinya ditahun 2021, karena lingkungan yang sehat dan nyaman turut mendorong kinerja Baznas. Pandemi terbukti tak menyurutkan semangat Baznas untuk terus menjalankan fungsinya sesuai Undang-Undang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.

Adapun Covid Secure merupakan verifikasi dari WQA yang independen dan kompeten, untuk menjamin suatu organisasi telah menjalankan kriteria aman dalam pencegahan potensi penularan Covid-19. Baznas dinilai telah memenuhi berbagai kriteria dan berhasil menjalankan implementasi dari peraturan pemerintah mengenai panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Dalam proses mendapatkan sertifikasi ini, Baznas telah melalui dua tahapan verifikasi, yakni verifikasi sistem yang dilakukan online dan verifikasi area yang dilakukan dengan mengunjungi kantor Baznas di Jakarta. Kunjungan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah potensi penularan Covid-19.

Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani mengungkapkan, sertifikasi ini menjadi bukti bahwa Baznas berhasil memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi amilin atau amilat, mustahik atau muzaki, mitra kerja, vendor, serta masyarakat untuk berada dan beraktivitas di lingkungan Baznas yang aman dari penularan Covid-19.

Ia menegaskan, Baznas akan terus berkomitmen untuk menerapkan upaya terbaik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat. "Pelayanan zakat harus tetap berjalan secara optimal dalam kondisi apapun. Untuk itu, kami mengupayakan lingkungan kerja harus steril," kata Kolonel (Caj) Purn Drs. Nur Chamdani.

Sementara Direktur Operasi/Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI Wahyu TT Kuncahyo menyebutkan, verifikasi dari WQA merupakan bagian upaya luar biasa yang dilakukan Baznas. Menurutnya, segala upaya ini merupakan salah satu cara memohon keselamatan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Kami harapkan jangan sampai verifikasi yang akan datang menurun, justru harus meningkat. Jadi kita juga berbicara tentang bagaimana pengamanan ini selanjutnya dan kita komitmen untuk terus melakukan pengamanan dari bahaya Covid-19. Itu adalah upaya kita mencari sunnatullah," kata Wahyu.

Baca Juga


Sementara itu, Regional Manager WQA Asia Pacific, Muhammad Aristian mengucapkan selamat atas keberhasilan Baznas mendapatkan Verification Statement Covid Secure 19.

"Pencapaian ini merupakan bukti nyata dari pimpinan Baznas untuk menjaga kesehatan dan keselamatan amil dan seluruh pihak terkait yang beraktivitas di lingkungan Baznas. Mengamankan keberlangsungan aktivitas Baznas adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan aktivitas organisasi ke depannya. Verifikasi ini juga menjamin dilakukannya peningkatan secara berkesinambungan dalam penanganan pandemi Covid-19 khususnya di lingkungan Baznas," kata Muhammad Aristian.

Berbagai prosedur pengamanan ketat telah diterapkan di kantor Baznas selama masa pandemi. Petugas jaga diwajibkan untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, sarung tangan latex dan kacamata pengaman. Khusus untuk masker dan sarung tangan, harus diganti dua kali sehari.

Pemeriksaan dari petugas jaga terkait suhu amil atau tamu yang berkunjung ke kantor Baznas juga turut dilakukan. Ambang batas suhu yang ditetapkan tidak melebihi 37,3 derajat celsius. Jika kedapatan melebihi ambang batas yang telah ditetapkan, maka tidak diperkenankan masuk gedung. Dan diarahkan untuk memeriksakan kepada intalasi medis terdekat.

Selain itu petugas dari cleaning service juga rutin membersihkan setiap barang yang masuk, meliputi dokumen dan paket yang dikirim ke alamat kantor Baznas. Langkah ini untuk menghindari barang yang dikirimkan mengandung Covid-19 yang menempel pada penutup paket dan perangkat yang digunakan bersama-sama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler