Sholat Istikharah, Kapan Waktu Dilarang dan Waktu Utama?
Terdapat waktu-waktu yang tidak dianjurkan sholat istikharah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sholat istikharah adalah salah satu sholat yang disunnahkan Rasulullah ﷺ. Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الاِسْتِخَارَةَ فِي الأُمورِ كُلِّهَا “Nabi ﷺ mengajari kami sholat istikharah di dalam segala urusan kami.”
Sholat istikharah itu adalah untuk urusan-urusan yang seorang hamba tidak mengetahui tentang kebaikan dalam urusan tersebut. Maksudnya hamba tersebut masih meragukan apakah urusan tersebut baik atau tidak terutama dalam pandangan Allah SWT.
Maka hamba tersebut akan memohon kebaika kepada Allah SWT agar dimudahkan urusan-urusannya. Contohnya seperti urusan memilih calon istri, urusan bepergian, atau urusan pekerjaan.
Waktu yang dibenci atau dilarang melakukan sholat istikharah adalah setelah sholat Subuh hingga terbitnya matahari seukuran tombak, dan juga dilarang melakukan istikharah ketika matahari berada di tengah atau tengah hari, dan setelah sholat Ashar hingga Maghrib atau saat waktu terbenam matahari, maka diluar ketiga waktu itu boleh melaksanakan sholat istikharah.
Namun ada sebagian ulama berpendapat tentang waktu-waktu yang dilarang untuk mengerjakan sholat istikharah itu ada lima waktu. Yaitu setelah sholat Subuh, sampai naiknya matahari setinggi tombak, dan ketika berdirinya waktu Zuhur (tengah hari) sampai bergesernya matahari, dan sesudah sholat Ashar, sampai terbenamnya matahari. Sebagaimana diriwayatkan dari Abi Sa'id al khudri, ia berkata, Rasulullah bersabda:
لا صَلَاةَ بَعْدَ صَلاةِ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ، وَلا صَلاةَ بَعْدَ صَلاةِ الْفَجْرِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ
"Tidak ada sholat selepas sholat Ashar sehingga matahari terbenam, dan tidak ada sholat selepas Subuh sehingga matahari telah naik.”
Dan diriwayatkan Imam Muslim dari Amr bin Abbas As Sulami berkata:
أَخْبِرْنِي عَنْ الصَّلاةِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَلِّ صَلاةَ الصُّبْحِ، ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ، فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ، ثُمَّ صَلِّ، فَإِنَّ الصَّلاةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ حَتَّى يَسْتَقِلَّ الظِّلُّ بِالرُّمْحِ، ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلاةِ، فَإِنَّ حِينَئِذٍ تُسْجَرُ جَهَنَّمُ، فَإِذَا أَقْبَلَ الْفَيْءُ فَصَلِّ، فَإِنَّ الصَّلاةَ مَشْهُودَةٌ مَحْضُورَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ، ثُمَّ أَقْصِرْ عَنْ الصَّلاةِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ، فَإِنَّهَا تَغْرُبُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ، وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ
“Tolong kabarkan kepadaku tentang sholat, maka Rasulullah ﷺ menjawab: kerjakanlah sholat subuh, kemudian jangan sholat ketika matahari sedang terbit sehingga dia meninggi, karena waktu tersebut sedang keluar dua tanduk setan, dan ketika itu orang-orang kafir sedang sujud (pada matahari). Kemudian jika matahari sudah meninggi, maka sholatlah, karena sholat pada waktu itu disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) hingga pertengahan siang.
Saat matahari berada di pertengahan langit, maka janganlah kamu sholat, karena pada waktu itu api neraka sedang dinyalahkan hingga bayangan kembali muncul. Dan apabila bayangan sudah kembali maka sholatlah kamu, karena sholat pada waktu itu disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) hingga matahari turun untuk terbenam. Ketika matahari hari hendak terbenam, maka janganlah kamu sholat hingga benar-benar terbenam, Karena matahari terbenam diantara dua tanduk setan dan pada waktu itulah orang-orang kafir beribadah.”
Hikmah dari larangan melaksanakan sholat di waktu tersebut adalah menghindari meniru perbuatan orang musyrik yang bersujud ke matahari ketika terbit dengan penuh kegembiraan. Dan mereka orang musyrik itu sujud ke matahari ketika terbenam.
Nabi ﷺ berkeinginan menutup setiap pintu yang mengarah pada kemusyrikan atau yang menyerupai perbuatan orang musyrik. Dan larangan sholat ketika matahari berada di tengah hingga hilang karena itu masa menyalanya api neraka pada waktu tersebut.
Sedang waktu terbaik sholat istikharah adalah sepertiga malam terakhir dan sebelum sholat subuh. Seperti diriwayatkan Abu Hurairah. Rasulullah ﷺ bersabda:
«يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ»
“Allah menurunkan keberkahan setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku pada sepertiga malam, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku pada sepertiga malam, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku pada sepertiga malam maka akan Aku ampuni.”