Akses SDN 2 Tugu Tasikmalaya Kembali Dibuka

Pemkot Tasikmalaya sudah melakukan pembongkaran tembok yang menghalangi akses jalan.

Republika/Bayu Adji P
Petugas membuka akses jalan ke SDN 2 Tugu Kota Tasikmalaya, Selasa (7/9). Sebelumnya akses jalan menuju sekolah itu sempat ditutup tembok beton oleh pemiliknya.
Rep: Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, akan dapat kembali memiliki akses jalan depan. Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sudah melakukan pembongkaran tembok yang menghalangi akses jalan setelah mendapat izin dari pemiliknya.

Camat Cihideung, Kota Tasikmalaya, M Soni mengatakan, berdasarkan hasil musyawarah dengan pemilik lahan, sekolah dapat menggunakan akses jalan yang berada di tanah kepemilikannya dengan status pinjam pakai. Selama belum memiliki akses jalan permanen, sekolah dapat menggunakan akses jalan yang sebelumnya ditutup tembok beton.

"Solusi jangka pendek kita lakukan pembukaan benteng. Sudah diserahkan juga kunci gerbang oleh pemilik. Artinya sudah diikhlaskan lahannya dipinjam sementara sebelum ada akses permanen," kata Camat Cihideung, Selasa (7/9).

Sementara untuk solusi jangka panjang, pemilik lahan tersebut sudah bersedia menghibahkan tanahnya selebar 50 sentimeter dari depan sekolah ke jalan raya untuk dijadikan akses jalan. Namun, Pemkot Tasikmalaya akan memperlebar akses jalan itu, dengan membeli tanah yang ada di sampingnya, yang notebene merupakan kepemilikan warga lainnya.

"Sudah ada kesepakatan dengan pemilik lahan satu lagi untuk dibeli selebar 1 meter," kata dia.

Kendati demikian, Soni belum bisa memastikan waktu pembuatan akses jalan permanen untuk SDN 2 Tugu. Sebab, pembelian tanah milik warga oleh pemerintah harus melalui proses.

Namun, ia berharap, akses jalan permanen dapat segera dibuat. Dengan begitu, sekolah dapat memiliki akses yang tak lagi menumpang di lahan milik orang lain.

"Sekarang yang penting siswa sudah ada aksesnya. Kita harapkan masalah ini selesai secara kondusif agar proses pendidikan berjalan baik," ujar dia.

Sementara itu, pemilik lahan yang menutup akses jalan sekolah itu dengan tembok, Yogi, mengaku senang masalah akses jalan sekolah itu bisa dibereskan dengan musyawarah. Ia bahkan sudah menyerahkan kunci gerbang ke dalam area lahan miliknya kepada perwakilan tokoh masyarakat, agar bisa digunakan sementara untuk akses jalam sekolah.

"Dari awal juga tak bermaksud menghalangi akses siswa. Tapi sekarang masalahnya sudah selesai," kata dia.

Ustaz Maman Suratman, yang diberi wewenang untuk memegang kunci gerbang itu, mengatakan, pemilik lahan sudah mengizinkan sekolah menggunakan akses jalan di atas tanah miliknya untuk sementara dengan status pinjam pakai. Peminjaman itu akan dilakikan sambil menunggu pemerintah membuat akses jalan permanen.

"Untuk jalan permanen, sudah ada hibah dari pemilik lahan setengah meter, lalu pemerintah juga berkomitmen membeli tanah di sampingnya 1 meter. Jadi nanti ada akses 1,5 meter dari depan ke halaman sekolah," kata dia.

Ia menyebutkan, ketika peminjaman sudah selesai, pemerintah akan mengembalikan lahan itu kepada pemiliknya. Kondisi tembok yang dibuka juga akan diperbaiki.

Ustaz Maman menegaskan, masalah akses SDN 2 Tugu sudah dapat diselesaikan dengan baik. Ia juga berterima kasih kepada pemilik lahan yang sudah mempersilakan tanah miliknya dipakai untuk digunakan sebagai akses jalan, bahkan juga menghibahkan tanahnya sebagian untuk akses jalan sekolah.

Kepala SDN 2 Tugu, Sri Mulyani mengaku senang siswa di sekolahnya dapat kembali memiliki akses jalan depan. Dengan akses jalan itu, siswa tak perlu lagi memutar ke belakang untuk sampai ke sekolah. Namun, akses jalan belakang sekolah tetap akan digunakan, lantaran ada sebagian siswa yang rumahnya berada di belakang sekolah.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pemilik sudah membantu kami," kata dia.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
 
Berita Terpopuler