Beasiswa UAD Kembangkan Keterampilan Mahasiswa
UAD terus meningkatkan kemampuan mahasiswa agar menjadi lulusan yang unggul.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Para mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memperoleh bekal yang cukup mumpuni selama menempuh perkuliahan. Pasalnya, tak hanya dibekali dengan soft skill dan hard skill, namun mereka juga akan mendapatkan keterampilan hidup lainnya.
Seperti jiwa kepemimpinan, etika keislaman, serta mental berprestasi. Dan menurut penegasan Rektor UAD, Dr Muchlas MT, komitmen tersebut tetap dipegang teguh UAD walaupun dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Ketika ditemui di ruangannya, Senin (13/9), rektor menjelaskan hard skill amat penting dan diperlukan selama kuliah, terlebih saat mendaftar kerja nanti. Namun, setelah itu (masuk kerja) yang menentukan adalah soft skill, kemampuan organisasi diri, kerja sama, dan keterampilan komunikasi.
“Itu semua adalah kepribadian yang diperlukan saat sudah bekerja. Sehingga kami akan terus meningkatkan kemampuan mahasiswa agar menjadi lulusan yang unggul," harapnya.
Lebih lanjut Muchlas menegaskan, selama pandemi, pihaknya tidak akan mengurangi untuk program pembentukan soft skill dan hard skill pada mahasiswa. Sebaliknya, UAD tetap menggunakan saluran-saluran yang ada untuk terus membina mahasiswa.
Disadari, bahwa soft skill ini tidak bisa diajarkan di dalam kelas. Melainkan dengan berkegiatan di kampus. Selain ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), pihaknya juga melibatkan mahasiswa dalam penelitian dosen agar mereka belajar sambil mengerjakan.
Adapun dosen menjadi fasilitator. “Untuk meningkatkan soft skill mahasiswa, UAD juga memberikan beasiswa yang bentuknya reward sekaligus pelatihan langsung praktik, sesuai kebutuhan mahasiswa,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UAD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Gatot Sugiharto SH MH menegaskan, di UAD banyak sekali beasiswa. Di antaranya, Beasiswa Prestasi Akademik (BPA), Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), beasiswa dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dari bank rekanan.
Kemudian, beasiswa perserikatan juga beasiswa jalur Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Ia menegaskan, peluang mahasiswa sangat besar untuk mendapatkan beasiswa di UAD. Tahun ini, jumlah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Sedangkan menurut Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan UAD, Caraka Putra Bhakti SPd MPd, pada 2013 UAD baru mendapatkan sembilan orang dari pemerintah, lantas 2017 meningkat menjadi 20 orang, dan tahun ini meningkat drastis menjadi 46 orang.
Selain itu ada juga beasiswa dari internal UAD yang langsung diberikan kepada mahasiswa. Salah satu yang paling banyak menerima beasiswa, yaitu beasiswa dalam bentuknya Student Employment.
Tak hanya bentuk uang, mereka juga mendapatkan kesempatan mengembangkan skill dan pelatihan yang langsung praktik. Beasiswa tersebut hanya untuk mahasiswa UAD.
Menurutnya, beasiswa yang disediakan UAD sebagian besar berimplikasi kepada pengembangan soft skill. Penerima beasiswa di UAD ditempatkan di asrama, juga diberikan tugas yang lebih mengarah pada pengembangan soft skill tadi.
Para mahasiswa dituntut untuk terus mengembangkan bakatnya, dan pihak kampus akan mendukung bakat mereka. “Penerima beasiswa akan terus dipantau, kembangkan dan ditelusuri perkembangan karier, potensi dan bakat mereka. Jika ada mahasiswa punya kemampuan kompetensi sains, kami akan membina ke bidang sains, termasuk bidang-bidang lain,” kata Gatot.