Tentang Posisi Koeman Terkait Situasi Krisis di Barcelona
Barca juga belum lepas dari badai cedera.
REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona kembali menjadi sorotan. Itu karena penampilan buruk El Barca pada matchday perdana Grup E Liga Champions musim 2021/22.
Blaugrana menyerah 0-3 dari Bayern Muenchen di Stadion Camp Nou, Rabu (15/9) dini hari WIB. Krisis di klub tersebut semakin kelihatan.
Posisi pelatih Ronald Koeman pun mulai terganggu. Namun ada pihak yang membela juru taktik asal Belanda itu.
Salah satunya, jurnalis dari radio Marca Catalunya, Felix Monclus. Ia merasa kurang tepat jika semua yang terjadi di Barca sekarang, menjadi tanggung jawab Koeman.
Menurut Monclus, tak banyak pilihan di skuat Blaugrana. Itu bukan sekadar perkara mereka kehilangan pemain bintang.
Namun, Barca juga belum lepas dari badai cedera. Kondisi demikian, menyulitkan klub tersebut untuk mengeluarkan kemampuan maksimal.
"Tiga hari lalu, Bayern datang ke Camp Nou dengan hanya satu pemain yang absen, yakni Tolisso. Sementara Barcelona lima pemain: Sergino Dest, Ansu Fati, Sergio Aguero, Ousmane Dembele, dan Martin Braithwaite," kata Monclus, dikutip dari Marca.
Sebenarnya masih ada Phillipe Coutinho di bangku cadangan. Namun, penampilan gelandang serang asal Brasil masih jauh dari kata mengesankan, lantaran sempat mendekam di ruang perawatan, nyaris setahun.
Monclus tak ingin mencari pembenaran atas kekalahan Barcelona. Ia menyadari, bahkan dengan kekuatan penuh, wakil Spanyol itu tak bisa menyaingi Muenchen.
Ditambah lagi dengan berbagai persoalan yang terjadi di tubuh Barca. Jelas itu semakin membuat FC Hollywood di atas angin.
Ia berandai-andai, jika Koeman melatih Bayern. Kemudian Julian Nagelsmann membesut Blaugrana, hasilnya pun sama.
"Oleh karena itu, saat ini, Koeman tidak bisa disalahkan atas apa pun," ujar Monclus.
Sejenak lupakan hasil buruk di Eropa. Kini Barcelona fokus ke La Liga Spanyol.
Barca akan bertemu Granada pada lanjutan kompetisi terelit ranah matador. Pertandingan itu berlangsung di Stadion Camp Nou, Selasa (21/9) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika