Baznas Sleman Adakan Operasi Katarak Gratis
Ini menjadi momen saling berbagi dan berempati, serta wujud kepedulian
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sleman bersama Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) RSUP Dr Sardjito menggelar operasi katarak gratis. Peminat cukup tinggi karena pendaftar operasi katarak ini mencapai 67 orang.
Ketua Baznas Sleman, Kriswanto, mengatakan kegiatan dimulai screening awal di Masjid Agung Sleman untuk menentukan pendaftar yang perlu mendapat tindakan operasi. Proses operasi akan dilakukan pada 25-26 September di RS Sardjito.
"Ini merupakan salah satu program Peduli Baznas untuk membantu mustahik tidak hanya fakir miskin, namun juga menyasar masyarakat umum di Kabupaten Sleman," kata Kriswanto, Sabtu (18/9).
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, memberikan apresiasi tinggi atas kegiatan tersebut. Ia berharap, kegiatan ini menjadi momen saling berbagi dan berempati, serta merupakan wujud kepedulian kepada masyarakat, terutama penderita katarak.
Ia melihat, kegiatan ini dapat menjadi pioner terselenggaranya agenda-agenda serupa pada masa mendatang. Apalagi, jika mengingat operasi katarak merupakan tindakan medis untuk mengatasi penyakit yang memerlukan biaya tidak sedikit.
Bahkan, lanjut Danang, mungkin sangat berat bagi masyarakat kurang mampu. Maka itu, kegiatan semacam ini harus terus dilakukan dan kalau bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat, sehingga ke depan Sleman dapat terbebas dari katarak.
Danang mengingatkan, munculnya masalah katarak tidak cuma sangat terkait dengan faktor usia. Selain itu, terdapat faktor pemenuhan asupan gizi dan vitamin yang juga sangat berpengaruh, dan diperlukan usaha-usaha penyadaran bagi masyarakat.
"Untuk selalu menjaga kesehatan dan mengonsumsi makanan yang mengandung gizi serta vitamin yang baik untuk kesehatan mata," ujar Danang.
Sebelumnya, Pemkab Sleman turut melakukan sosialisasi penguatan kesehatan mental spiritual, keluarga sadar gender dan adaptasi kebiasaan baru pada masa pandemi. Kegiatan ini diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo, berharap ilmu yang didapat melalui sosialisasi tersebut dapat disosialisasikan ke lingkungannya masing-masing. Sebab, Kustini merasa, ketahanan keluarga sangat dibutuhkan pada situasi seperti saat ini.
Sosialisasi memberikan edukasi kepada keluarga agar mampu adaptasi dan atasi pandemi. Meningkatkan ketahanan psikologis keluarga dengan cara bijak menyikapi informasi, mampu mengelola emosi dan mengembangkan potensi diri dan keluarga.
"Perlu digali berbagai strategi untuk meningkatkan ketahanan keluarga agar terbentuk keluarga yang tangguh," kata Kustini.
Ketua Tim Penggerak PKK Sleman, Sri Hapsari Suprobo Dewi menambahkan, kegiatan sosialisasi diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan kader-kader PKK. Terutama, terkait penguatan kesehatan mental dan spiritual dalam rangka melewati pandemi.
"Serta, adaptasi kebiasaan baru selama masa pandemi covid saat ini," ujar Sri.