Cara Panitia Amankan Jaringan untuk Pertandingan E-Sport PON
Panitia menyiapkan kapasitas atau bandwidth sebesar 200 mbps untuk e-sport.
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Panitia e-sport Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua telah menyiapkan kapasitas atau bandwidth sebesar 200 mbps yang didedikasikan untuk penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga ekshibisi tersebut. Penanggung jawab TI panitia ekshibisi e-sport PON Papua Sonny Hadi Sukotjo mengatakan, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi penyelenggaraan acara pertandingan.
"Sebenarnya untuk gim online seperti sekarang ini, 100 mega dedicated itu juga sudah cukup. Cuma kita punya kebutuhan lain. Panitia juga banyak, ada untuk media juga, terus untuk panitia internal itu juga divisinya banyak banget, jadi yang kita pakai di Papua ini 200 mega dedicated," ujar Sonny saat ditemui di arena pertandingan yang menggunakan lapangan hoki indoor Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Senin (20/9).
Jaringan tersebut juga telah memiliki latensi yang cukup baik, yaitu 65ms, untuk menghubungkan dari Papua ke server Singapura. Angka tersebut, menurut Sonny, dapat dicapai berkat pembangunan infrastruktur Palapa Ring di wilayah Timur Indonesia. Sebelum proyek telekomunikasi tersebut digelar, Sonny mengatakan latensi jaringan adalah 200ms.
"Jadi, sekarang kondisi internet di Papua sudah jauh lebih bagus. Ini kondisi sehari-hari di Papua, jadi bukan hanya untuk PON saja," kata Sonny.
Ia mengungkapkan panitia menggunakan Telkom Astinet sebagai jalur utama. Namun untuk antisipasi gangguan jaringan, seperti yang terjadi di wilayah kota dan Kabupaten Jayapura pada Ahad (19/9) malam, Sonny mengatakan telah mendapat backup dari Telkomsel.
"Kemarin sudah pasang di sini beberapa tower baru sebagai dukungan. Karena dua dua ini menggunakan jalur Telkom, kalau sampai down lagi seperti kemarin, ya, kita minta tolong Telkom, kita punya IP Public di sini khusus, minta tolong itu diprioritaskan," tutur Sonny.
Karena latensi menjadi tantangan terbesar dari penyelenggaraan pertandingan eksibisi e-sport PON Papua, Sonny mengatakan para pemain harus membiasakan pola baru untuk bermain gim. Di Mobile Legends, misalnya, karakter assasin akan terasa delay jika digunakan, sehingga para pemain perlu menyiasati hal itu.
"Karena di Papua ini latensinya beda dari Jawa separuh, ya... Jadi kalau umpamanya anak Jawa ke sini terus main Mobile Legends, main beberapa karakter itu akan terasa beda. Soalnya delay-nya di sini 60 sampai 70ms, itu sudah beda, secara in game itu sudah beda, jadi harus dibiasakan dulu," ungkap Sonny.
Sementara itu, panitia juga telah memiliki plan B dengan menggunakan VPN yang dinilai lebih stabil."Kita pakai VPN itu semacam tunnel khusus ke Jakarta, jadi dari Papua ke Jakarta itu aman. Setelah itu, kita ikut koneksi ke luar, kita ikut server kita yang di Jakarta," tambah Sonny.
Cabang olahraga ekshibisi e-sport PON XX Papua akan dibuka resmi pada Selasa (21/9) dengan pertandingan yang mulai bergulir sehari kemudian hingga Ahad (26/9).