Ribuan Hewan di Banyuwangi Bakal Dapatkan Vaksin Rabies

Vaksin rabies ini akan diberikan kepada dua kelompok sasaran.

ANTARA/Muhammad Iqbal
Seorang warga menunjukan surat Vaksinasi Rabies monyet peliharaannya di Petukangan Selatan, Jakarta, Rabu (15/9/2021). Pemberian Vaksin Rabies gratis tersebut untuk menghindari dan mengantisipasi penyebaran penyakit rabies kepada hewan peliharaan serta menargetkan wilayah Provinsi DKI Jakarta bebas rabies.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan melakukan vaksinasi rabies gratis pada ribuan hewan yang berpotensi besar menularkan rabies. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan rabies di Banyuwangi. 


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setyawan, mengatakan, sebanyak 2.300 dosis vaksin sudah disiapkan. Vaksin rabies ini akan diberikan kepada dua kelompok sasaran. "Yakni hewan liar sebanyak 1.500 dosis dan hewan peliharaan 800 dosis," kata Arief dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/9).

Menurut Arief, vaksinasi ini akan lebih diperuntukkan bagi hewan pembawa rabies. Beberapa di antaranya seperti kucing, anjing, kera, musang, atau binatang lain yang berpotensi besar menularkan rabies. 

Vaksinasi gratis untuk hewan peliharaan akan digelar pada puncak peringatan Hari Rabies Sedunia, pada 28 September mendatang. Warga yang memiliki kucing, anjing, monyet, dan musang bisa memanfaatkan program ini. Caranya mudah, yakni cukup mendaftar secara daring lewat tautan bit.ly/VaksinasiRabiesDispertaBWI

Untuk hewan peliharaan, vaksinasi akan digelar di rumah sakit hewan. Kemudian juga akan diadakan di 10 pusat kesehatan hewan (Puskeswan) se-Banyuwangi. Saat mendaftar, warga bisa memilih lokasi yang terdekat dengan rumahnya. Arief memastikan, semua proses pelaksanaan akan tetap menerapkan protokol kesehatan. "Selain pendaftaran via online, vaksinasi juga dilakukan secara drivethru," ujar dia.

Sementara untuk hewan liar, kata Arief, vaksinasi sudah dilakukan sejak pertengahan Agustus lalu dengan menyasar kucing dan anjing. Namun vaksinasi ini akan terus dilakukan hingga 28 September mendatang. Pada pelaksanaannya, Dinas Pertanian dan Pangan mengerahkan petugas teknis di wilayah-wilayah perbatasan yang memiliki anjing dan kucing liar yang banyak. 

"Kita terapkan sistem imun belt. Jadi tidak semua kecamatan dilakukan vaksinasi, melainkan daerah pinggiran yang berbatasan langsung dengan kabupaten lain," kata Arief.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler