Gejala Covid-19 dan Alergi Musiman, Kenali Perbedaannya
Gejala Covid-19 dan alergi musiman mungkin mirip tetapi tidak sama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 belum berakhir. Oleh karena itu, memantau kesehatan diri sendiri, terutama jika timbulnya gejala-gejala yang tidak biasa menjadi hal yang harus diperhatikan.
Apalagi, saat ini varian Delta diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Selain itu, meski Anda telah mendapatkan vaksin Covid-19, tetapi alangkah baiknya bila kita tetap berhati-hati dan melakukan protokol kesehatan sebagai bentuk upaya mencegah risiko penularan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan oleh virus corona hampir mirip dengan alergi musiman atau saat musim gugur terjadi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dilansir dari laman Well and Good, Jumat (24/9), Covid-19 biasanya memiliki gejala, seperti demam, kedinginan, batuk, sesak napas, kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, dan kehilangan indera penciuman maupun perasa. Selain itu, gejala lainnya yang mungkin ditimbulkan adalah sakit tenggorokan, hidung tersumbat, pilek, mual atau muntah, serta diare.
Namun, ada alasan lain untuk mempertimbangkan bahwa gejala yang muncul merupakan tanda alergi. Sebab, alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap suatu zat, seperti pada makanan, debu, jamur, dan membuat antibodi bereaksi untuk menyerangnya, bahkan jika zat tersebut pada dasarnya tidak berbahaya.
Ada banyak reaksi alergi yang berbeda, tetapi mungkin Anda bertanya-tanya tentang reaksi yang paling mirip dengan infeksi pernapasan, seperti pada Covid-19. CDC mengungkapkan, lebih dari 60 juta orang Amerika Serikat menderita alergi rinitis.
Gejala yang timbul pada alergi tersebut umumnya berupa bersin dan hidung gatal, berair atau tersumbat, mata berair, dada terasa berat, sesak napas, batuk, bibir bengkak, sakit perut, muntah atau diare. Kemudian, kulit kering, merah, dan sedikit pecah-pecah.
Ahli Alergi dan Imunologi, Tania Elliott mengatakan, setiap tahun, alergi musiman terjadi lebih lama dan lebih intens karena perubahan iklim.
“Jadi, alergi musim gugur tahun ini mungkin lebih parah. Jika anda memakai masker di dalam ruangan pada tempat umum dan saat di luar ruangan, gejala alergi mungkin tidak terlalu buruk,” kata Elliot seperti dikutip dari laman Well and Good, Jumat (24/9).
Untuk membedakan apakah Anda terkena alergi musim gugur atau Covid-19, ahli alergi dan imunologi bersertifikat di Columbia Allergy, Sanjeev Jain, memberikan beberapa tips. Ia mengatakan, jika sebagian besar gejala yang dialami berupa bersin, kemungkinan terbesar itu merupakan reaksi alergi. Sebab, jelas dia, bersin bukanlah gejala umum Covid-19.
Ia menjelaskan, alergi umumnya tidak sering menimbulkan demam atau kehilangan indera penciuman maupun perasa. Jadi, jika Anda mengalami salah satu dari hal ini, kemungkinan terjadi sesuatu yang lebih serius. Dan jika Anda menghadapi gejala alergi untuk pertama kalinya dalam hidup Anda, ada baiknya melakukan tes Covid-19 untuk memastikan (gejala) itu bukan sesuatu yang lebih serius.
“Ini adalah pedoman, bukan aturan. Satu-satunya cara untuk benar-benar yakin bahwa gejala Anda disebabkan oleh alergi dan bukan Covid-19 adalah dengan menjalani tes Covid-19,” jelas Jain.