Lima Tanda Cinta pada Rasulullah
Sebagai orang Islam kita semua mengatakan cinta kepada Nabi Muhammad.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai orang Islam kita semua mengatakan cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Bahkan, beliau lebih kita cintai daripada ayah, anak, dan seluruh manusia. Namun, apakah pengakuan kita ini sudah benar atau hanya pengakuan kosong belaka.
Pertanyaannya, apakah pengakuan kita bernilai disisi Allah Ta’ala? Muhammad Lathif dalam bukunya Haji dan Cinta Rasulullah mengatakan, para ulama rahimahumullah menyebutkan tanda-tanda dan barometer untuk mengetahui tulus tidaknya kecintaan kita pada Nabi SAW.
Sedikitnya ada lima tanda yang paling nyata adalah sebagai berikut.
Pertama, berkeinginan kuat untuk melihat dan bersahabat dengan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Apabila tidak dapat, maka hal itu lebih berat baginya dari pada kehilangan apapun di dunia.
Kedua, memiliki kesiapan penuh untuk mengorbankan jiwa dan harta dalam membela Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketiga, menunaikan apa yang beliau perintahkan sesuai kemampuan dan menjauhi segala apa yang beliau larang.
Keempat membela sunnah dan syariat beliau. Kelima, banyak bershalawat kepada beliau.
"Apabila tanda-tanda di atas telah ada pada diri seseorang, maka hendaknya ia memuji Allah, karena ia telah dapat mencintai sang kekasih yang mulia, selanjutnya hendaknya ia memohon keteguhan," katanya.
Dan barangsiapa belum memiliki sifat-sifat di atas atau sebahagiannya, maka hendaknya ia mawas diri. Hal itu penting sebelum datang hari hisab. Selanjutnya, berusaha keras untuk memprosesnya selama kesempatan masih Allah berikan.