Kasus Alergi Cat Rambut Muncul Setelah Sembuh Covid-19

Penyintas Covid-19 di Inggris yang biasa mewarnai rambut kini jadi alergi cat rambut.

www.freepik.com.
Rambut yang diwarnai (Ilustrasi). Penata rambut di Inggris merekomendasikan agar penyintas Covid-19 tak buru-buru mewarnai rambutnya.
Rep: Rizky Suryarandika Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para penata rambut di Inggris memperingatkan orang-orang yang pernah terjangkit Covid-19 untuk tidak tergesa mengecat rambut. Mereka menyarankan agar penyintas penyakit pandemi itu untuk menunda pewarnaan rambut beberapa bulan setelah sembuh demi menghindari risiko luka bakar dan ruam yang parah.

Para ahli saat ini sedang menyelidiki bagaimana SARS-CoV-2, virus corona tipe baru penyebab Covid-19, dapat memprogram ulang dan mengubah sistem kekebalan tubuh. Seorang wanita bernama Gemma, contohnya, mengalami rasa sakit seperti terbakar setelah menjalani tes alergi untuk pewarna rambut.

Dalam beberapa kasus, itu bisa berarti Anda menjadi alergi atau sensitif terhadap hal-hal yang tidak pernah mengganggu sebelumnya. Ketika akan mewarnai rambut, Anda harus tetap menjalani patch test, yakni dengan mengoleskan cat rambut ke belakang telinga dan membiarkannya selama 48 jam tanpa dibilas untuk memantau reaksi tubuh terhadap cat rambut.

National Hair and Beauty Federation Inggris menduga, reaksi alergi yang terlihat pada orang-orang yang mewarnai rambut setelah lockdown terjadi karena mereka sudah berbulan-bulan tidak melakukannya. Tetapi, banyak orang Inggris yang masih mengecat rambut dan mengalami masalah dengan kulitnya.

Baca Juga


Kondisi ini lantas memicu kekhawatiran penyintas Covid-19. Mereka khawatir infeksi virus mungkin telah mengalami perubahan sistem kekebalan tubuh.

Pakar penata rambut, Jason Collier, mengatakan bahwa pelanggan harus selalu melakukan tes tempel 48 jam sebelum mewarnai rambut. Jason dikenal sebagai duta Jerome Russell.

"Jika Anda adalah seseorang yang menderita dermatitis dan kulit sensitif, saya menyarankan sebaiknya jalani patch test sekitar tiga sampai lima hari sebelumnya untuk memastikan aplikasi cat rambut aman dari reaksi apa pun," kata Collier, dikutip dari laman The Sun, Selasa (28/9).

Menurut Collier, mereka yang telah mengalami reaksi umumnya melakukannya dalam waktu 24 jam. Memberi waktu yang lebih lama antara tes oles dan janji temu dapat membantu mengungkap alergen apa pun.

Collier mengungkapkan cara tubuh bereaksi terhadap sesuatu selalu berbeda. Ia pun menyarankan untuk meluangkan lebih banyak waktu sebelum mewarnai rambut untuk membantu mencegah alergi atau reaksi lebih lanjut.

"Perubahan obat atau tato baru juga dapat memicu dan menyebabkan reaksi terhadap pewarna rambut," ucap Collier.

Menurut Collier, penyintas Covid-19 dapat saja mengunjungi penata rambut. Namun, mereka harus tetap mematuhi aturan uji tempel.

"Jika merasakan reaksi apa pun, beri tahu penata rambut Anda sesegera mungkin. Kalau khawatir, Anda dapat melakukan tes alergen di dokter untuk melihat apakah Anda telah mengembangkan sesuatu alergi yang baru," tutur Collier.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler